Cabup PDIP Pilih Blusukan ke Pasar Tradisional di Jombang

Blusukan Bakal Calon Bupati dari PDIP, Kombes (purn) Dr Syafi’in, didampingi Ketua DPC PDIP Jombang, Marsaid dan Ketua Hanura Jombang, Kartidjo terlihat bercengkerama dengan pedagang pasar tradisional di Mojoagung, Minggu (14/1). [ramadlan/bhirawa]

(Tidak Agendakan Deklarasi)
Jombang, Bhirawa
Berbeda dengan dua bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati incumbent yang melakukan deklarasi mewah. Bakal calon bupati Purn Kombes Pol, Syafi’in memilih blusukan ke pasar. Cabup dari PDIP ini, Minggu (14/1) pagi mendatangi tiga pasar tradisional di Jombang.
“Biar yang lain melakukan deklarasi besar-besar, saya memilih deklarasi langsung ke pasar-pasar tradisional. Bertemu dengan pedagang dan pembeli langsung,”tuturnya disela-sela mengunjungi pasar Mojoagung.
Setidaknya ada tiga pasar tradisional, yang kemarin didatangi Cabup Syafi’in bersama timnya, yakni pasar Peterongan, pasar Mojoagung, pasar Loak dan pasar Perak. Bahkan, Gus Syaf yang asal Plandaan, Jombang itu, memborong dagangan pedagang yang dikunjunginya.
“Terima kasih Gus Syaf, semoga menjadi pemimpin yang amanah, ” ujar perempuan tua yang menjual sayuran berupa daun singkong di pasar Peterongan.
Selain blusukan ke pasar Peterongan, Gus Syaf yang kerabat dekat Al Mursyid Sidiqiyah Kiai Mukhtar Mu’ti, itu juga blusukan di pasar Mojoagung, Jombang.
Terkait dengan blusukannya ke pasar tersebut, Syafi’ in mengaku dipilihnya pasar, karena pasar menurutnya adalah pusat kegiatan warga Jombang.
“Pasar tradisional seperti ini menjadi pusat kegiatan masyarakat kecil yang asli. Dari sini kami bisa menyerap aspirasi warga, ” tandas Gus Syaf, biasa dipanggil.
Menurutnya, masih banyak persoalan pasar yang perlu dibenahi dan ditata ulang.Dan ini butuh keberanian seorang pemimpin. Karena sebagai Bupati sebenarnya tinggal mengeluarkan kebijakan yang akan dijalankan kepala dinasnya. “Kondisi pasar, ada yang sangat perlu dibenahi. Kalau nanti saya dipercaya memimpin Jombang, secepatnya saya benahi, ” pungkas Gus Syaf yang dalam blusukannya didampingi sejumlah pengurus partai pengusung.
Disamping soal, pasar tradisional. Syafi’in juga menyoroti maraknya pasar modern dan minimarket. Menurutnya, banyaknnya minimarket membunuh pedagang kecil.” Kelihatannnya kebijakannnya terlalu longgar terhadap minimarket. Ini menyengsarakan pedagang kecil, mereka bisa mati,” bebernya.
[rur].

Tags: