Cakupan BIAN di Kota Madiun Capai 60,90 Persen, Tulungagung 67,21 Persen

Wali Kota Madiun, Maidi didampingi Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya AMS dan Ketua TP PKK Kota Madiun Yuni Setyawati Maidi melaunching BIAN di Kota Madiun ditandai dengan pemberian vitamin A dan imunisasi Measles Rubella (MR) kepada anak-anak terpilih di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Pahlawan, Senin (15/8). [sudarno/bhirawa]

Pemkot Madiun, Bhirawa.
Wali Kota Madiun, Maidi melaunching sekaligus membuka Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kota Madiun di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Pahlawan, Senin (15/8).Prosesi pembukaan BIAN pun ditandai oleh Wali Kota Madiun, Maidi dengan pemberian vitamin A dan imunisasi Measles Rubella (MR) kepada anak-anak terpilih. Tamu undangan pun turut mendampingi dalam proses penyuntikan vaksinasi.

Dalam sambutannya, Wali Kota Madiun, Maidi mengimbau agar upaya menjaga kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak generasi penerus bangsa, dilakukan dengan serius. Sehingga, dapat menjamin ketersediaan generasi penerus yang berkualitas. “Saat ini angka kelahiran kita turun dibandingkan angka usia produktif. Maka, generasi yang baru lahir ini harus dijaga kesehatannya,” ungkap Wali Kota.

Tidak hanya pemberian imunisasi, upaya menjaga kesehatan juga dilakukan dengan mencukupi kebutuhan gizi seimbang. Serta, upaya mengentaskan Stunting di Kota Pendekar. “Saat ini angka Stunting kita nomor 37 se-Jatim. Kita harus genjot sampai zero Stunting di Kota Madiun,” kata Wali Kota.

Sementara itu, menurut Kepala Dinkes PPKB Kota Madiun dr. Denik Wuryani menyatakan, Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) telah berjalan sejak awal Agustus 2022 di Kota Madiun. Hingga saat ini, cakupan imunisasi telah mencapai 60,90 persen.

Namun, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana terus berupaya agar seluruh anak bisa mendapatkan imunisasi hingga akhir pelaksanaan BIAN pada 19 Agustus 2022 nanti. ”Targetnya 9.513 anak. Sampai hari ini sudah 60,90 persen atau 5.793 anak,”kata dr. Denik Wuryani.

Seperti diketahui, dalam BIAN balita usia 6 – 59 bulan mendapatkan imunisasi Measles Rubella (MR). Serta, vitamin A untuk kesehatan mata. Upaya menggenjot capaian imunisasi pun terus dilakukan. Yakni, bekerja sama dengan kader-kader posyandu kelurahan, RT/RW, petugas kesehatan puskesmas, hingga babinsa dan babinkamtibmas. Yakni, untuk menggerakkan masyarakat untuk datang ke posyandu atau layanan kesehatan agar mendapatkan imunisasi.

Lebih lanjut, Denik mengatakan, Dinkes PPKB telah menyiapkan skema sweeping jika target belum terpenuhi hingga akhir masa BIAN 2022. Yaitu, menyisir dari rumah ke rumah warga yang memiliki balita usia tersebut yang belum mendapatkan imunisasi. ”Upaya ini sekaligus menyisir anak-anak yang imunisasi dasarnya belum lengkap. Seperti DPT dan Polio,” jelasnya.

Kegiatan launching BIAN tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya Ayu Miko Saputri, Ketua TP PKK Kota Madiun Yuni Setyawati Maidi, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun dr. Denik Wuryani, serta perwakilan Forkopimda dan IDI Kota Madiun.

67,21 Persen

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung mencatat dalam dua pekan pelaksanaan BIAN (bulan imunisasi anak nasional) sudah mencapai 67,21 persen. Capaian tersebut menempatkan Kabupaten Tulungagung diurutan ke 12 se-Jawa Timur dalam target harian.

“Dari sasaran riil (BIAN) kami sudah di angka 67,21 persen. Di atas target yang ditentukan Jatim yang harus 42,90 persen,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Tulungagung, Didik Eka, Senin (15/8).

Ia selanjutnya menyatakan prestasi capaian tersebut hampir sama dengan capaian imunisasi kejar yang sudah di angka 73,00 persen. “Untuk yang kejar kami berada di 11 besar Jatim,” sambungnya.

Namun demikian, Didik Eka menyebut Dinkes Kabupaten Tulungagung masih terus mengejar angka 100 persen dari sasaran BIAN yang harus terimunisasi. Apalagi masih ada Puskesmas yang capaiannya belum memuaskan.

“Ada dua Puskesmas di Tulungagung yang capaiannya masih dibawah 42 persen. Kami belum tahu secara pasti mengapa begitu. Kemungkinannya apa belum mulai, atau janjian dengan desa belum terpenuhi kami belum tahu,” paparnya.

Jika sampai tanggal 22 Agustus mendatang belum juga memenuhi target, menurut Didik Eka, Dinkes Kabupaten Tulungagung akan melakukan back up ke kedua Puskesmas tersebut. “Dalam waktu satu minggu sebelum bulan Agustus berakhir akan kami genjot,” tandasnya.

Didik Eka lebih lanjut menyatakan secara umum di Kabupaten Tulungagung tidak ada masalah berarti dalam pelaksanaan BIAN. Beberapa kendala dapat teratasi, karena masyarakat tidak ada penolakan terhadap imunisasi.[dar.wed.ca]

Tags: