Calo Masih Susupi Antrean Loket Pendaftaran RSUD Tulungagung

Puluhan pasien antre nomer pendaftaran di depan loket poli rawat jalan RSUD dr Iskak Tulungagung, Senin (26/3), pukul 05.30 WIB.

Tulungagung, Bhirawa
Praktik percaloan antrean loket pendaftaran poli rawat jalan di RSUD dr Iskak Tulungagung disinyalir masih berlangsung sampai saat ini. Kendati pihak RSUD dr Iskak sudah melakukan antisipasipasi dengan memberlakukan sistem pendaftaran melalui SMS online.
Salah seorang pasien rawat jalan, Gunawan, pada Bhirawa, Senin (26/3), mengaku sempat dongkol dengan pelayanan antrean loket pendaftaran di rumah sakit rujukan plat merah tersebut.
Apalagi saat antre untuk mendapatkan nomer antrean ia mendapati sebagian tempat duduk antrean tidak diduduki oleh pasien tetapi berupa barang, di antaranya tas, helm atau jaket.
“Yang antre itu barang bukan orang (pasien). Baru setelah mau ada Satpam yang akan memberikan nomer atrean diisi oleh orang di tempat duduk itu. Parahnya lagi, yang kemudian duduk antre itu sepertinya bukan pasien tetapi orang yang biasa saya lihat ada di RSUD,” paparnya.
Padahal di depan deretan tempat duduk antrean loket pendaftaran pasien sudah terpasang pula banner yang tertulis melarang menempatkan barang sebagai tanda antrean.
“Tetapi yang terjadi kan tetap saja larangan itu tidak dijalankan,” tandas Gunawan.
Kepala Humas RSUD dr Iskak Tulungagung, Mohammad Rifa’i, ketika dikonfrmasi Bhirawa, Senin (26/3), mengakui jika tidak sepenuhnya antrean loket pendaftaran poli rawat jalan utamanya loket BPJS sudah bersih dari calo. Ia tidak memungkiri kemungkinan praktik percaloan itu masih berlangsung.
“Modusnya seperti itu (dengan menempatkan barang) dan yang antre bukan pasien. Infonya memang diperjualbelikan antara Rp 10 ribu atau Rp 15 ribu,” tuturnya.
Rifa’i menyatakan praktik percaloan tersebut tidak dapat dibenarkan meskipun dengan alasan tertentu. RSUD dr Iskak Tulungagung menurutnya akan bertindak tegas terhadap segala praktik percaloan, terlebih jika melibatkan pihak dalam RSUD dr Iskak Tulungagung.
“Ini masukan bagi kami. Yang pasti akan kami tindaklanjuti agar tidak ada lagi percaloan apalagi sampai melibatkan pihak dalam rumah sakit,” tandasnya.
Rifa’i pun mengakui jika program SMS online yang ditujukan untuk mengurangi antrean pendaftaran belum sepenuhnya berhasil. Masalahnya, sebagian pasien yang mendaftar melalui SMS online terkadang tidak bisa terlayani karena banyaknya yang mengirim SMS dan membuat SMS tidak diterima oleh operator RSUD dr Iskak.
Untuk menghindari keluhan-keluhan ini kedepan lanjut dia, RSUD dr Iskak Tulungagung tidak akan hanya menggunakan satu nomer SMS dari operator seluler tertentu saja seperti yang dilakukan saat ini. “Biar pasien yang mendaftar lewat SMS dapat terlayani semua, kami sudah berencana membuka lagi beberapa nomer SMS online dari berbagai operator seluler. Tidak hanya satu nomer saja seperti sekarang,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi C DPRD Tulungagung, Fendy Yuniar M SE menyayangkan dugaan masih adanya calo antrean loket pendaftaran di RSUD dr Iskak. Praktik percaloan tersebut merupakan catatan tersendiri dari Komisi C DPRD Tulungagung pada RSUD dr Iskak.
“Seharusnya dengan adanya pendaftaran melalui SMS online yang daftar langsung ke rumah sakit akan semakin sedikit dan meniadakan percaloan. Ini mungkin RSUD dr Iskak kurang sosialisasi sehingga program SMS online kurang berjalan sebagaimana mestinya,” paparnya. (wed)

Tags: