Camat Asemrowo Ajak ‘Anak-anak Special’ Berkirim Surat pada Bu Risma

Camat Asemrowo, Bambang Udi Ukoro, Nanang Abdul Hanan, Sri Suyati dan Zora Calista memeriksa hasil penulisan surat anak – anak yang akan ditujukan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya layak disebut sebagai Kecamatan Ramah Anak. Sebab Camat Asemrowo, Bambang Udi Ukoro selalu memberikan perhatian terhadap anak – anak ‘khusus’ di wilayahnya. Seperti kemarin, Bambang stafnya menggali Potensi Anak Untuk Mendukung Kecamatan Ramah Anak dengan mengundang 30 anak untuk diajak menulis surat kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Bambang turun langsung mengajari anak – anak yang sebagaian besar putus sekolah dan perlu mendapatkan perhatian khusus ini, untuk menulis surat kepada Wali Kota Risma. Dengan memaparkan konsep membuat surat di layar screen sehingga anak – anak bisa jelas melihat, Bambang mengajak anak – anak ini menuliskan permohonannya kepada Wali Kota Surabaya. Diantaranya, mereka meminta kepada Bu Risma agar dibantu untuk bisa bersekolah lagi.
Menurut Bambang, kegiatan menggali Potensi Anak ini bertujuan agar anak – anak mendapatkan perhatian dalam bentuk kegiatan atau aktivitas yang positif, sehingga bisa membangun jati diri anak – anak itu, membuka wawasan, bergaul dengan sesama.
“Kami ingin menggali potensi yang diharapkan dari anak – anak yang kami hadirkan di Kantor Kecamatan Asemrowo ini. Jadi karena anak – anak itu, ‘anak special’ maka diharapkan mereka bisa mengenali diri sendiri, mencari jati diri, mencari apa yang diharapkan, apa yang diinginkan untuk meraih apa yang dicita – citakan. Saya yakin ‘anak – anak special’ ini butuh menggenali cita – citanya apa, yang diinginkan apa, sehingga kami menunjukkan, dikenalkan dengan lingkungan dengan kegiatan sosialisasi. Seperti apa sih orang sukses itu, seperti apa orang mempunyai ketrampilan itu, apa manfaatnya, itulah yang dibangun kepada anak – anak itu,” papar Bambang yang juga mantan Camat Tegalsari ini.
Selain itu, mantan Camat Genteng ini juga menjelaskan, anak – anak ini bukan anak ‘bermasalah’ tetapi anak – anak ini butuh panutan, butuh figur atau sosok yang bisa mengayomi atau seseorang yang dipercaya anak – anak itu bisa mengarahkan kepada kegiatan yang bersifat positif. Sehingga bisa terhindar dari ajakan – ajakan untuk melakukan perbuatan negatif, apalagi hingga melakukan perbuatan tindak pidana.
Ketika ditanyakan, apakah kegiatan ini akan berkelanjutan, dengan tegas Bambang mengiyakan. Sebab kegiatan untuk anak – anak ini dilanjutkan setiap satu pekan, bahkan bertambah waktunya pada Hari Jumat malam, Sabtu dan Minggu. Sebab pada Jumat malam ada latihan bulu tangkis, Sabtu latihan futsal dan Minggu ada kegiatan olah raga lainnya.
Bambang berharap kedepannya, anak – anak ini bisa lebih maju, lebih berprestasi, bisa meraih cita – citanya. Diantaranya, yang putus sekolah bisa melanjutkan sekolahnya kembali. ”Memang yang putusa sekolah sudah didata dan mereka ingin dan siap untuk bersekolah lagi.
Dalam Kegiatan Menggali Potensi Anak ini, Kecamatan Asemrowo juga menghadirkan utusan dari Unicef bidang Kesejahteraan Pendidikan dan Perlindungan Anak, Nanang Abdul Hanan, dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, Eko Wahyudi, juga Staf Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sri Suyati, serta Duta Anak Surabaya tahun 2019, Zora Calista, M Qoulan Sadida dan Syaifudin.

Unicef Dukung Kecamatan Asemrowo Gali Potensi Anak
Staf Unicef Bidang Kesejahteraan Pendidikan dan Perlindungan Anak, Nanang Abdul Hanan, mendukung kegiatan Kecamatan Asemrowo menginisiasi Arek – arek Surabaya dalam penggali Potensi Anak. Dengan menghadirkan ‘anak – anak special’ untuk diberikan pembekalan dan diarahkan pada kegiatan positif.
Sebab, menurut Nanang, energi Arek – arek Surabaya itu berlebih, memang berlebih itu bagus karena anak muda. Hanya saja ketika kurangnya kegiatan yang bersifat positif maka tenaganya terkuras untuk memikirkan hal – hal lain. Dan kalau itu dipengaruhi atau dipicu sedikit saja, dikawatirkan nantinya akan muncul seperti adanya anak – anak gangster atau yang lainnya.
“Kegiatan yang digelar Kecamatan Asemrowo ini hanya salah satu upaya alternative dan solusif. Kegiatan alternative ini berhasil atau belum, kita belum bisa melihatnya. Tetapi minimal ada jalan yang bagus untuk mereka. Oh sekarang dieksplorerasi, mereka mengeksplorasi diri mereka sendiri. Mereka mengeksplorasi Kecamatan Asemrowo, kegiatan apa yang bisa dikembangkan, mereka mengeksplore di Surabaya ini seperti apa,” jelas Nanang.
Bambang menjelaskan, kalau secara kebijakan adalah mengelolah partisipasi anak secara tradisional biasanya partisipasi anak melalui Forum Anak Surabaya, tetapi ini dimulai dari tingkat paling basis karena ada kebutuhan untuk menjaga dan melindungi anak – anak dari pengaruh negative. Karena bisa saja mereka ditarik – tarik untuk masuk dalam satu gangster. Kini yang terpenting membangun saling kepercayaan.
“Mereka masih percaya dengan orang dewasa, mereka masih percaya dengan Pak Camat, mereka percaya dengan Bu Risma itu sudah bagus. Dan mereka kita percayai karena mereka mempunyai energi yang positif,” tegas Nanang.
Sementara itu, Duta Anak Surabaya tahun 2019, Zora Calista menambahkan, salah satu impian dari Forum Anak Surabaya diantaranya memberikan pembinaan kepada anak – anak Surabaya sendiri. Jadi Forum Anak Surabaya mewadahi anak – anak Surabaya dari yang masih dalam kandungan hingga yang berusia 18 tahun. Dan membantu Pemkot Surabaya dalam mengurangi sisi – sisi negative Anak – anak Surabaya.
“Sebenarnya anak – anak Surabaya ini banyak banget potensinya tetapi mereka belum tahu. Jadi Forum Anak Surabaya ingin menaungi mereka, apa sih yang mereka mau dan diinginkan untuk kedepannya bagaimana? Sebab Forum Anak Surabaya tugasnya untuk menjembatani dari teman – teman Anak Surabaya dengan Pemkot Surabaya. Jadi kami akan menampung, apa saja sih aspirasi mereka. Dan ini juga wujud kongkrit kami pelopor dari kepelaporan kami. Jadi karena Forum Anak Surabaya ingin mewujudkan Surabaya sebagai Kota Layak Anak, maka ini salah satu tahapannya,” jelas Zora. [fen]

Tags: