Camat Asemrowo Ajak Warga Tanam Mangrove di Sontoh Laut

Camat Asemrowo-Bambang Udi Ukoro, dan Kabid Peternakan Dinas Perikanan, Pertanian, dan Peternakan Kota Surabaya, Meta Irene Wowor bersama beberapa komunitas saat menanam Pohon Mangrove di Pesisir Sontoh Laut. [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Untuk menjaga dan memperbaiki kawasan pesisir Sontoh Laut dilakukan dengan cara menanam pohon mangrove, Sabtu (8/2) lalu. Camat Asemroro, Bambang Udi Ukoro bersama staf kecamatan, dan 300 orang dari berbagai komunitas pecinta lingkungan, OPD (Organisasi Perangkat Daerah), para pengusaha, serta TNI – Polri menanam 2 ribu pohon mangrove, di kawasan Jl Greges Jaya, Surabaya.
Menurut Camat Krembangan, Surabaya, Bambang Udi Ukoro, penanaman mangrove di Sontoh Laut bekerjasama dengan tiga pilar, dan para pengusaha di sekitar pesisir Sontoh Laut, serta beberapa komunitas yang ada di Surabaya dan mempunyai kepedulian terhadap lingkungan. Untuk mengembalikan dan menjaga kawasan Pesisir Sontoh Laut dan dilakukan di saat yang cocok karena curah hujan sangat tinggi.
”Kami peduli dengan lingkungan yang ada di Sontoh Laut dengan melaksanakan pemulihan tanaman di kawasan pesisir yang selama ini sudah ada, tetapi banyak yang mati atau kurang tanam. Dan Alhamadulillah saat ini kami programkan untuk menanam sebanyak 2 ribu tanaman mangrove, bekerjasama dengan tiga pilar, beberapa instansi dan komunitas agar bisa mendukung program penanaman mangrove ini,” jelas Bambang sapaan akrab Camat Asemrowo.
Selain itu, jelas Bambang, tujuan menanam mangrove di kawasan Pesisir Sontoh Laut juga untuk mengangkat potensi yang ada. Dan untuk menertibkan dan menjaga keberadaan Kawasan Pesisir Sontoh Laut yang sudah mulai dikenal warga masyarakat Surabaya hingga Daerah lain, bahkan ada Warga Indonesia yang tinggal di Luar Negerti terkagum – kagum dengan potensi wisata Sontoh Laut, sebab ada beberapa oknum warga yang berusaha mengkapling kawasan pesisir yang sudah mulai tertata dan memiliki potensi ini.
Ada 20 komunitas, diantaranya Baksos e Surabaya, KS2J (Komunitas Seduluran Saklawase Jatim), SDC (Surabaya Digital City), PSM (Pekerja Sosial Masyarakat), KSI (komunitas Sosial Indonesia). Sedangkan dari OPD diantaranya dari Dinas Pertanian, DP5A, DKP, Satpol PP Linmas, PU dan Cipta Karya, melibatkan 300 orang.
Bambang berharap, membangun kepedulian lingkungan oleh seluruh warga Kota Surabaya, sebab untuk peduli lingkungan tak harus menunggu bencana. Sehingga mengajak peran serta masyarakat untuk membangun partisipasi masyarakat dengan sosial warga yang ada, mulai komunitas, perusahaan dan instansi lainnya untuk membangun kebersamaan.
”Untuk membangun dan membesarkan sesuatu tidak bisa sendiri, tetapi butuh pendukung yang bisa membesarkan sesuatu itu,” tegasnya.
Sementara itu, PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), M Jafar menambahkan, peremajaan dan penanaman kembali Pohon Mangrove ini dilakukan setelah kawasan Pesisir Sontoh Laut diuruk. Maka dilakukan penanaman kembali Pohon Mangrove dan Cemara Udang, sebab pohon ini berfungsi sebagai Rukayah atau tempat berpijaknya ikan – ikan yang hidup di pesisir laut seperti Kawasan Pesisir Sontoh Laut ini. Pohon Mangrove ditanam di pesisir laut ini, karena tempatnya aman dan tidak terganggu biota laut lainnya.
”Dengan ditanamnya Pohon Mangrove ini maka kepiting, rajungan, jangkang dan kerang bisa berkembang biak dengan baik di Pesisir Sontoh Laut ini. Sehingga bisa menambah penghasilan para nelayan yang hidup di kawasan ini,” ujar Jafar.
Dan yang lebih penting lagi, tegas Jafar, karena bila Pohon Mangrove sudah tumbuh besar, maka fungsinya bisa menahan ombak yang keras, bisa menahan anging. Sebab Angin laut tidak langsung menerjang daratan, juga bisa menahan abrasi atau pengikisan tanah karena air laut, karena akar pohon mangrove bisa menembus tanah hingga kedalaman 20 meter. Serta akan menguntungkan nelayan yang mencari ikan di Pesisir Sontoh Laut ini. [fen]

Tags: