Camat Rejoso Kab Nganjuk Kampanye Jokowi

6-foto A ris-jokowi 2Nganjuk, Bhirawa
Lagi-lagi, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Nganjuk diam saat menyaksikan pelanggaran Pemilu di depan mata. Setelah money politic tidak ditangani, Sabtu (28/6) kemarin saat Kampanye calon presdiden (Capres) Nomor 2, Joko Widodo di Pasar Kecamatan Sukomoro, seorang oknum camat naik panggung dan berkampanye.
Drs Harianto MSi, pegawai negeri sipil (PNS) yang menjabat Camat Rejoso, nekat naik panggung pada kampanye Capres Jokowi. Sambil menyanyikan lagu dangdut, Harianto sembari mengacung-acungkan dua jarinya. Dalam lagunya PNS ini mengajak agar masyarakat mencoblos nomor dua.
Aksi nekat Drs Harianto MSi tersebut dilakukan saat menunggu kedatangan Jokowi yang awalnya dijadwalkan pukul 08.00 tiba di Pasar Sukomoro akhirnya molor selama 4 jam. Kampanye Jokowi juga melibatkan sejumlah anak-anak yang berkaos Jokowi dan berada di arena kampanye.
Ironisnya, saat itu petugas pengawas Pemilu (Panwaslu) yang berada di lokasi kampanye hanya menyaksikan pelanggaran tersebut. Tidak ada upaya untuk mencegah maupun melakukan tindakan agar oknum camat yang ikut kampanye turun dari panggung.
Terkait dengan keterlibatan Harianto Camat Rejoso yang naik panggung kampanye Jokowi, Bupati Nganjuk Taufiqurrahman yang juga Ketua DPC PDIP Nganjuk, menyatakan dengan tegas bahwa tidak pengerahan PNS dalam kampanye Jokowi di Pasar Sukomoro. Bahkan Taufiqurrahman melarang keras PNS terlibat politik secara langsung. “Saya sudah intruksikan kepada PNS di seluruh jajaran Pemkab Nganjuk untuk tidak terlibat politik praktis,” tegas Taufiqurrahman.
Sementara Jokowi yang datang dengan ciri khas kemeja kotak-kotak menyampaikan kepada pendukungnya untuk tidak mempercayai isu-isu negatif yang beredar di tengah masyarakat. “Perlu saya katakan bahwa isu dan fitnah itu semuanya tidak benar, itu bohong,” kata Jokowi di Pasar Sukomoro, Nganjuk.
Salah satu isu yang tidak benar itu, dikatakan Jokowi, antara lain terkait penghapusan tunjangan kesejahteraan guru, penghapusan tunjangan kesehatan daerah dan penghapusan beras untuk warga miskin (raskin). Jokowi juga mengecam keras money politic, karena itu Jokowi
mengingatkan pendukungnya agar tidak mudah terpengaruh atau pun ikut terlibat dengan politik uang. “Sekarang ini, money politics sedang jadi masalah. Makanya, saya ingatkan supaya tidak ikut-ikut money politics. Jangan sampai nanti karena money politics malah menyesal lima tahun kemudian,” ungkap Jokowi.
Terkait dengan Camat Rejoso yang berkampanye untuk Capres Jokowi, sikap Panwaslu Kabupaten Nganjuk justru teresan lamban. Ketua Panwaslu Kabupaten Nganjuk Rahmad Yuli SH MH, mengaku pihaknya saat ini masih melakukan kajian terhadap aksi Drs Harianto MSi, yang berkampanye untuk Capres Jokowi. [ris]

Keterangan Foto : Camat Rejoso Drs Harianto MSi, berbaju hitam saat berkampanye untuk capres Jokowi dan Capres Jokowi di Pasar Kecamatan Sukomoro. (ristika/bhirawa)

Tags: