Camat se-Surabaya Siap Tingkatkan Kekhasan Lokal Hadapi MEA

Kecamatan TegalsariDPRD Surabaya,Bhirawa
Menghadapi masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA), para camat di Surabaya bersepakat untuk meningkatkan daya saing potensi masing-masing wilayahnya.
Ini terungkap saat hearing komisi A DPRD Kota Surabaya dengan camat se-Surabaya, kamis 6 Nopember 2015 di ruang Banmus DPRD Kota Surabaya. Hearing yang menghadirkan 31 camat se-Surabaya ini adalah dalam rangka pembahsan RAPBD 2015.
Fatkur Rohman, anggota Komisi A, dalam kesempatan hearing mengatakan bahwa dalam rangka menghadapi MEA 2015, Surabaya harus melakukan persiapan-persiapan yang salah satunya terkait dengan kewilayahan yang dikoordinasikan oleh bapak dan ibu camat.
“Setiap wilayah, kecamatan atau kelurahan tentunya memiliki potensi yang berbeda-beda. Disini saya bicara potensi yang positif. Dan ketika itu terkelola dengan baik, tidak salah jika saya kemudian membayangkan bahwa masing-masing kelurahan / RW / RT yang dibawah koordinasi bapak/ibu camat akan memiliki kekhasan lokal yang bisa dijual”, papar Fatkur.
Sudah seharusnya Pemerintah Kota segera membicarakan ini dengan serius bersama bapak / ibu camat,  melakukan mapping (pemetaan) potensi unik dan lokal dan jika diperlukan menambah anggaran yang diperlukan. Komisi A bisa memfasilitasi untuk menyampaikan ke SKPD terkait.
“Saya sangat yakin, pasti banyak yang unik di daerah njenengan, apa itu UKM-UKM unggulan, produk-produk unggulan bahkan mungkin ada profesi khusus misal herbalis yang jika diberikan standarisasi atau sertifikasi maka akan memiliki daya saing, jika setiap kelurahan bisa dibuat Profil Potensi Lokal, ini akan memberika kepercayaan diri kita dalam menghadapi MEA 2015, disamping langkah Pemkot yang saat ini sedang menyiapkan standarisasi kualitas lulusan peserta didik di sekolah-sekolah kita”, tambah fatkur.
Secara umum camat-camat sangat setuju dengan ide ini. “Sebenarnya Bappeko sudah memerintahkan kita mendata seluruh profesi di daerah kita pak, janjinya akan ada sertifikasi, semoga ada kelanjuntannya”, ungkap camat Genteng.
Menghadapi MEA 2015, memang pemkot perlu memastikan adanya peningkatan wawasan pelaku UKM terhadap MEA, peningkatan efisiensi produksi dan manajemen usaha, peningkatan daya serap pasar produk UKM lokal dan penciptaan iklim usaha yang kondusif, namun kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaku UKM harus jadi perhatian serius.
“Untuk meningkatkan kualitas pelaku UKM, pemkot perlu melaksanakan berbagai pembinaan dan pelatihan, baik yang bersifat teknis maupun manajerial.  Industri kreatif dan inovatif, handicraft, home industry, dan teknologi informasi harus menjadi perhatian.  Dan treatment itu harus lokal sehingga tiap kecamatan atau kelurahan bisa jadi akan memiliki program yang berbeda sesuai kekhasannya sendiri-sendiri,” pungkas Fatkur. [gat.geh]

Keterangan Foto : Salah satu langkah kongrit yang dilakukan camat tegalsari surabaya adalah dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan agar potensi daerah terangkat dalam menghadapi MEA.

Tags: