Canangkan 100 Ribu Biopori Cegah Banjir

lubang bioporiBojonegoro, Bhirawa
Memasuki musim penghujan tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, mencanangkan pembuatan biopori atau sumur resapan di 430 desa yang tersebar di 28 kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro untuk menjaga ketersediaan air dalam tanah. Ditargetkan dalam kurun lima tahun ke depan Bojonegoro memiliki 100 ribu lubang biopori.
Untuk mewujudkan target itu, BLH telah memberikan bantuan 60 unit alat mekanik pembuat biopori dan 240 unit alat manual kepada desa-desa di Bojonegoro. Tiap desa ditargetkan minimal membuat 2.000 lubang biopori. Lingkungan Hidup (BLH)  Bojonegoro, Elshadeba Agustina mengatakan, pencanangan itu sebagai upaya pemerintah mencegah terjadinya banjir dan kekeringan pada musim kemarau.
“Pembuatan biopori di Bojonegoro bertujuan untuk menjaga atau mengawetkan tanah dari ketersediaan air.Selain itu tanah juga menjadi subur, karena dalam lubang biopori itu juga tersimpan sampah organik,” kata Elsha, Selasa (26/1).
Pembuatan biopori ini mendapat sambutan postif dari desa. Salah satunya Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu. Pembuatan lubang biopori  telah dilakukan warga di kebun belimbing, tepatnya di saluran air dan gulutan di kebun belimbing. “Alat mekanik bantuan Pemkab Bojonegoro itu dapat membantu warga membuat lubang biopori dengan cepat. Karena dengan alat itu dalam waktu setengah jam bisa membuat 60 lubang biopori,” ucap Elhsa.
Menurut dia, pembuatan biopori dan sumur resapaan merupakan solusi pemerintah dalam mengatasi persoalan banjir saat musim hujan dan kekeringan saat kemarau. “Kalau dibuat biopori ketersediaan air akan normal, manfaatnya akan dirasakan cukup lama. Biopori solusi yang bagus untuk ketersediaan air dalam tanah,” katanya. [bas]

Tags: