Canangkan Kampung KB di Kawasan Padat Penduduk

Wali Kota Malang HM Anton didampingi Ny. Hj. Dewi Farida Anton, dan Kepala BKKBN Jawa Timur Listiawardhani saat membuka pencanangan kampung KB di Kelurahan Kotalama Kamis 14/4 kemarin.

Wali Kota Malang HM Anton didampingi Ny. Hj. Dewi Farida Anton, dan Kepala BKKBN Jawa Timur Listiawardhani saat membuka pencanangan kampung KB di Kelurahan Kotalama Kamis 14/4 kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Pemerintah Kota Malang, mencanangkan Kampung Keluarga Berencana (KB), di kawasan padat penduduk, di RW VIII, Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Kamis (14/4) kemarin. Wali Kota Malang HM Anton, kepada wartawan, mengatakan, harus ada pemahaman kepada masyarakat, akan pentingnya mengatur jumlah keluarga agar masa depan anak- anak nya bisa direncanakan.
“Keluarga yang direncanakan, akan memiliki generasi yang berkualitas. Karena anak-anak mereka bisa mendapat pendidikan yang cukup,” tutur Walikota yang kerap disapa Abah Anton itu. Karena itu, menurut Abah Abah Anton, yang berperan mengatur jumlah anak, tidak hanya kaum ibu, tetapi juga kaum bapak, yang harus aktif ikut ber KB.
“Mengatur kelahiran anak itu, sama dengan menyiapkan masa depan anak. Makanya suami juga harus ambil bagian untuk ber KB,” tambah Abah Anton.
Pihaknya berharap dengan pencanangan kampung KB ini, tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.
Sementara itu Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masayarakat (BKBPM) Kota Malang Peni Indriyani menambahkan dipilihnya RW VIII, Kotalama ini, lantaran kemiskinan dikawasan ini cukup tinggi. 34 persen, masyarakat keluarga prasejatera. Makanya kawasan ini, dipilih tujuanya untuk meningkatkan kesejahteraan, dan kesehatan tingkat reproduksi masyarakat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan, keluaraga, kesehatan balita, remaja dan lansia.
“Jadi pemahaman masyarakat terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, merupakan tujuan utama KB,”tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi Jawa Timur Dr Listiawardhani, menambahkan bahwa pencapaian KB di Kota Malang diatas 70 persen.
“Sebenarnya Kota Malang sudah sukses dalam persoalan KB, rata-rata anak hanya dua. Ini sudah sangat bagus,” ujarnya. Program KB , lanjutnya merupakan upaya untuk menghindari anak-anak yang tidak diinginkan. Makanya perencanaan kelahiran itu sangat dibutuhkan. Tidak hanya itu, KB juga merupakan upaya memeberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan usai pernikahan yang ideal. Selama ini permohonan dispensasi nikah atau nikah dini, selalu marak dan jumlahnya sangat banyak, ini tidak lepas dari minimnya pengetahuan masyarakat akan keluarga berencana.
“Setiap tahun jumlah pemohon dispensasi nikah masih sangat banyak, makanya para remaja juga menjadi sasaran untuk kampanye KB,”tuturnya.  [mut]

Tags: