Candi Pundong di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Diekskavasi

Candi Pundong di Dusun Watutangi, Desa Pundong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Jombang, Bhirawa
Candi Pundong yang berada di Dusun Watutangi, Desa Pundong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang mulai diekskavasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang bersama Tim Ahli Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur (Jatim) mulai Senin (28/11) kemarin.
Sekadar diketahui, Candi Pundong diduga merupakan peninggalan bersejarah yang berasal dari abad ke 10. Candi Pundong pernah mendapatkan tindakan ekskavasi pada 2007 lalu. Namun kala itu, proses ekskavasi terkendala keberadaan tanah milik warga.
Menurut Arkeolog BPK Wilayah XI Jatim, Pahadi, ekskavasi pada tahun 2007 itu fokus pada hasil pusat struktur sumuran candi. Sementara dari hasil Eskavasi waktu itu masih sedikit sekali temuan didapat.
“Di akhir tahun ini (2022), Disdikbud Jombang bersama BPCB kembali melakukan ekskavasi situs Candi Pundong,” ujar Pahadi, Selasa (29/11).
Pahadi menjelaskan, eskavasi merujuk hasil temuan 15 tahun silam. Langkah penggalian dilakukan agar bisa mengetahui gambaran pagar yang mengelilingi bagian tengah candi. Pada bagian tengah terdapat sumuran berbentuk persegi yang tersusun oleh batu bata berukuran 8 hingga 10 Sentimeter, termasuk adanya temuan baru andesit dan peripih.
“Untuk permukaan tanah sebelumnya di atas permukaan tanah bangunan situs ini kurang lebih 80 Sentimeter hingga 1 Meter. Intinya jika kita buka secara keseluruhan, kurang lebih sampai 2 Meter setengah untuk mencapai struktur paling bawah di Candi Pundong ini,” imbuhnya.
Tim ahli ingin melihat pola halaman dari candi. Untuk sementara ini, tim ahli belum mendapatkan informasi apapun, apakah di situs ini terdapat perwara maupun apakah ada pagar keliling atau candi-candi kecil lainnya.
“Yang jelas hasil dari ekskavasi 2007 ini merupakan data utama jadi acuan kami, bila ada kemungkinan besar di sekitar candi ini terdapat pagar keliling yang membentuk mandala atau membentuk ruangan dari candi,” jelasnya.
Pahadi menegaskan, belum bisa mengetahui persis temuan struktur bangunan mandala yang mengelilingi situs itu. Namun Pahadi mendapatkan informasi dari ketua ekskavasi sebelumnya bahwa pernah dilakukan pengecekan mengunakan kotak tes spit di sisi Selatan.
“Setelah ditelusuri dari hasil tes spit ini belum menemukan struktur tambahan dari candinya ini sendiri. Diharapkan, hasil pengalihan di sisi selatan dan utara bisa memunculkan struktur bangunan lainnya beserta ditemukan benda – benda yang mengarah situs ini. Apakah dari zaman sebelum era Majapahit atau tidak,” ucapnya.
Pada ekskavasi di situs ini terdapat kendala di sisi utara dengan adanya sebuah bangunan, sedangkan di sisi sebelah barat, akan dilakukan pemindahan septic tank milik warga sekitar. Ekskavasi ini sendiri bakal dilaksanakan selama dua pekan.
“Untuk lokasi pembuangan air besar milik warga setempat ini, jika diperbolehkan bakal dipindahkan ke tempat lainnya. Sebab selain terkendala debit air di sumuran candi juga diharapkan kondisi cuaca mendukung dalam proses ekskavasi,” tandasnya. [rif.fen]

Tags: