Capai 1 Juta Teus, BJTI Sandang Predikat Paling Produktif Se-Dunia

Peresmian penggunaan alat modern di BJTI menuju Sejuta teus.

Peresmian penggunaan alat modern di BJTI menuju Sejuta teus.

Surabaya, Bhirawa
Terminal Berlian di bawah naungan PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) menyandang predikat menjadi terminal paling produktif se-dunia, karena mampu merealisasi target arus bongkar muat tahun 2014 mencapai 1 juta Teus per November ini.
“Apalagi di dunia ini tidak ada kontainer lokal/domestik yang bisa tembus 1 juta Teus. Kalau melihat PSA Singapore atau Shanghai Port itu hanya selaku ‘hub port’,” kata Ketua DPC INSA Indonesia National Ship-owner Asociation (INSA) Surabaya, Steven H Lasawengen pada acara selebrasi 1 juta Teus di Terminal Berlian, Surabaya, Rabu.
Selain itu, ungkap dia, Terminal Domestik di Makassar hanya sekitar 600 ribu Teus peti kemas saja. Dengan demikian, kini Terminal Berlian adalah terminal peti kemas domestik dengan arus bongkar muat paling padat di Tanah Air.
“Beberapa faktor yang mendukung pencapaian produksi bongkar muat peti kemas 1 juta Teus seperti optimalisasi kerja 24 jam. Lalu, kinerja operator alat utama yang bisa mencatatkan kegiatan bongkar muat 30 menit sebelum pergantian shift sudah berada di lokasi dan siap untuk bekerja,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Sahat S Simatupang menyatakan, keberhasilan BJTI merupakan kebahagiaan semua pihak dan 1 juta Teus ini harus dipertahankan dan ditingkatkan. Apabila Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) selesai pada Maret 2015 maka keamanan dan ketertiban pelayaran. “Bahkan, draf masuk kapal bisa dikontrol. Hal ini salah satu pendorong untuk menaikkan trafik peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak,” tuturnya.
Direktur Utama PT Pelindo III (Persero), Djarwo Surjanto menambahkan, selaku Kuasa Pemegang Saham maka pihaknya ikut bersyukur dengan pencapaian 1 juta Teus. Apalagi pada tahun ke-13 BJTI beroperasi di Terminal Berlian.
Padahal, dengan lapangan penumpukan hanya 7,5 hektare dan ‘dwelling time’ (waktu tunggu) kapal 5 hari, seharusnya angka produksi peti kemas Terminal Berlian diperkirakan 500 ribu Teus. “Tapi kini tercapai 1 juta Teus dan ini adalah fakta bahwa cara berpikir ‘out of the box’ dari manajemen telah membuahkan hasil yang luar biasa,” tukasnya.
Di sisi lain, harap dia, pada masa mendatang suplai lapangan penumpukan dari luar Terminal Berlian harus dikembangkan agar meningkat menjadi 1,5 juta Teus petikemas. Sementara, pada 1 Januari 2015 proses penataan terminal baik curah maupun peti kemas akan dilakukan.
Untuk itu, Teminal Berlian, Terminal Nilam, Terminal Petikemas Surabaya dan Terminal Teluk Lamong harus bersaing dalam mencari pasar dan diserahkan kepada mekanisme pasar. Terlebih, untuk bersaing dalam layanan dan tidak diatur siapa yang akan menggunakan jasa di terminal tersebut, terutama guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dan pengguna jasa, ucapnya.
Pada kesempatan sama, Direktur Utama PT BJTI, Putut Sri Muljanto melanjutkan, target produksi 1 juta Teus di Terminal Berlian yang terwujud jelang akhir tahun 2014 didukung oleh adanya kenaikan arus kunjungan kapal maupun arus petikemas.
Performanya itu terealisasi pada tanggal 23 November 2014 pukul 15.21 WIB. Saat itu ada kegiatan bongkar oleh kapal MV Mentaya River milik Pelayaran PT. Meratus Line. [ma,ant]

Tags: