Capai 29 Persen, Disdikbud Bondowoso Imbau Lakukan Vaksinasi

Proses vaksinasi pelajar usia 12 tahun keatas. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Kondisi Pandemi Covid-19 masih belum usai, Pembelajaran tatap muka (PTM) hingga saat ini masih dilaksanakan secara terbatas. Ditambah dengan capaian vaksinasi pelajar di Kabupaten Bondowoso ini masih rendah.

Untuk itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso, Sugiono Eksantoso, menghimbau pihak sekolah serta para pelajar yang usianya sudah 12 tahun keatas untuk melakukan vaksinasi tersebut.

“Kami sudah kordinasi lewat musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) SMP, itu lumayan memudahkan bagi kami,”ungkapnya.

Dijelaskannya, bahwa capaian vaksinasi pelajar di Bondowoso masih baru 29 persen, cukup jauh dari 70 persen minimal yang seharusnya dicapai.

“Sesuai hasil rakor satgas Covid-19 Bondowoso, vaksinasi kita masih rendah termasuk untuk kalangan pelajar,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media, Rabu (6/10).

Menurutnya, untuk memudahkan proses vaksinasi pelajar, Sugiono meminta kepada Dinas kesehatan agar mendatangi langsung sekolah yang akan memvaksin siswanya agar lebih efektif. “Jadi siswa tidak perlu keluar sekolah untuk vaksin,” urainya.

Kata dia, saat ini adapun persoalannya yang dihadapi bukan hanya dari para pelajarnya saja yang tidak berani divaksin, namun ada peran orang tua yang juga khawatir jika anaknya ikut vaksinasi.

“Kami meminta kepada wali murid agar anaknya diizinkan vaksinasi, karena ini demi kebaikan bersama,” katanya.

Di samping itu, pihaknya juga akan terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk mensosialisasi vaksinasi tersebut agar capaian yang saat ini rendah segera tinggi.

“Kami targetkan hingga akhir tahun 80persen pelajar di atas 12 tahun sudah di vaksin,” papar Sugiono.

Sugiono mengakui, jika sudah ada beberapa Pondok Pesantren (Ponpes) di Bondowoso yang selesai mem-vaksin 100 persen santrinya, pihaknya pun berharap hal tersebut juga di ikuti oleh sekolah-sekolah umum.

“Tidak ada lagi alasan berhenti sekolah karena takut vaksin, karena jika di Mondokan sekarang pesantren sudah wajib vaksin,”jelasnya.

Sugiono pun mengapresiasi sekolah yang sudah giat dalam vaksinasi tersebut, terlebih sekolah yang sudah mencapai di atas 80 persen. “Saat ini baru sekolah yang ada di kota dan Tapen, yang terbaru Tamanan,” tandasnya. [san]

Tags: