Antrian dikantor KB Samsat Bojonegoro. [achmad basir]
Bojonegoro, Bhirawa
Seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan baru di Bojonegoro itu setiap harinya. Buktinya pada 2017, UPT Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Propinsi Jawa Timur di Bojonegoro menorehkan realisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang signifikan. Hingga tahun berakhir, tercatat capaian Rp 110.788.538.783 atau sekitar 113.45 persen, pemilik kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat membayar kewajiban mereka.
Kepala UPT Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Timur di Bojonegoro, Hery Santoso menngungkapkan, capaian Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp 110.788.538.783 atau sekitar 113,45 persen, melampaui target semula yang ditetapkan, yakni sebesar Rp 97.650.000.000. “Realisasi tersebut tak lepas dari berkat kerjasa semua pihak terkait serta kesadaran masyarakat untuk membayar pajak,” kata Hery Santoso kepada Bhirawa, kemarin (19/4) diruang kerjaya.
Menurut Hery, capaian hingga 113,45 persen, tersebut disebabkan karena adanya program bebas denda pajak kendaraan bermotor. “Pak Gubernur memberikan keringanan, pembebasan dan insentif pajak daerah untuk rakyat Jawa Timur tahun 2017,” terang Hery Santoso.
Pemutihan denda pajak dan bebas BBNKB itu tertuang dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2017. Ia menambahkan, program pemutihan ini juga dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta optimalisasi semua jenis pelayanan unggulan Samsat yang ada. “Masyarakat bisa membayar dimana saja, termasuk di layanan unggulan Samsat seperti di samsat corner, samsat keliling dan lainnya,” katanya.
Di samping itu, untuk memenuhi target pihaknya juga rutin menyisir wajib pajak melalui berbagai pendekatan. Di antaranya, sosialisasi, razia dengan kepolisian, layanan Samsat Keliling. Lebih lanjut, Hery menambahkan untuk target Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahun 2018 dipasang sebesar Rp 98.670.746.000. Namun sejak triwulan pertama, yakni Januari hingga Maret perolehan pajak sudah mencapai Rp 24.535 308.800. [bas]
