Capres, Dukungan PKB dan Golkar Terancam Pecah

Surabaya, Bhirawa
Jelang Pilpres Juli mendatang, suhu politik di Jatim mulai mamanas. Ini lantaran beberapa partai yang ada di Jatim tidak solid dalam mendukung pasangan capres – cawapres yang telah digariskan oleh induk partainya di pusat. Sesuai pasangan yang mendaftar  KPU RI hingga saat ini hanya pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) dan Prabowo-Hatta Rajasa .
Pengamat Politik Unair Mohammad Asfar menjelaskan konstalasi pilpres di Jatim akan sangat menarik. Ini lantaran partai politik pendukung kedua belah pihak, sama – sama terancam tidak solid.  Baik itu PKB Jatim, Partai Golkar Jatim dan PDI Perjuangan Jatim.
Sebagaimana diketahui DPP PKB mendukung pasangan Jokowi – Jusuf Kalla. Sedangkan Ketua Umum PBNU  mendukung pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa. “Konstalasi di pusat jelas akan berpengaruh ke daerah. Termasuk ke Jatim yang mayoritas penduduknya warga nahdiyin,”  kata Asfar, selasa (20/5)
Terlebih lagi, Mahfud MD yang digadang – gadang menjadi capres dari PKB pada pileg lalu, saat ini ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Pasangan Prabowo – Subianto. Menurutnya, Mahfudz MD memiliki jaringan yang luas ke para kiai di Jatim. Belum lagi, Rhoma Irama yang menarik dukungannya dari PKB dan mengalihkan dukungannya ke pasangan Prabowo – Hatta. “Jadi sudah pasti, konstituen dari PKB yang mayoritas warga nahdliyin akan terpecah belah,” tegasnya.
Pria yang juga dosen FISIP Unair ini memprediksi selain tokoh – tokoh tersebut sudah mendukung pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa, ia memprediksi Yenny Wahid (salah satu puteri Gus Dur) juga akan mendukung Prabowo. “Otomatis pro Gus Dur Jatim juga pasti akan mendukung pasangan yang didukung enam parpol Prabowo – Hatta Rajasa,” terangnya.
Lebih lanjut, Asfar juga menilai akan terjadi gejolak di tataran konstituen PDI Perjuangan Jatim yang merupakan loyalis trah Soekarno. Kendatipun, di elite DPP PDI Perjuangan, gejolak tersebut diredam pasca penetapan JK menjadi cawapres. “Tapi gejolak di tataran akar rumput masih terjadi. Mereka takut trah Soekarno akan kehilangan perannya akibat dominasi pasangan Jokowi – JK,” tandasnya
Sementara itu, gejolak politik di Partai Golkar Jatim sudah mulai muncul ke permukaan. Sumber di internal DPD Partai Golkar Jatim menyebutkan, para loyalis Jusuf Kalla (JK) saat ini sedang melakukan gerilya ke Jatim. Sebagai mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, JK masih memiliki jaringan yang kuat ke para kader partai berlambang pohon beringin di Jatim , meski arah dukungan elit Partai Golkar ke kubu Prabowo-Hatta.
“Loyalis JK gerilya di Jatim. Beberapa kader golkar masih setia dan akan mendukung JK,” terang sumber yang enggan namanya disebutkan ini.
Dikonfirmasi terkait ketidaksolidan partainya, Ketua Golkar Jatim Zainuddin Amali mengelak bahwa partainya di Jatim tidak solid. Menurutnya, Rapimnas partai sudah memberikan mandat penuh kepada Aburizal Bakri untuk menentukan sikap dalam Pilpres. “Ketika Pak Ical melakukan komunikasi dan memutuskan untuk mendukung Prabowo – Hatta maka itu sudah keputusan organisasi. Karena itu, semua kader harus mematuhi instruksi partai,” ujarnya
Disinggung bagaimana bila ada kader golkar Jatim yang mendukung pasangan Jokowi – JK? Pria yang juga anggota DPR RI ini menegaskan akan mengambil sikap tegas terhadap kader – kadernya yang enggan mematuhi intruksi DPP Partai Golkar. “Tentu akan ada sanksi. Sanksinya sesuai dengan AD/ART partai. Bisa ditegur secara lisan, secara tertulis bahkan dipecat,” ancamnya. [cty]

Tags: