Car Free Night Tahun Baru Surabaya Ditiadakan

Kapolda-Jatim-Irjen-Pol-Anton-Setiadji-saat-memaparkan-PAM-perayaan-Tahun-Baru-2016-Selasa-[29/12].-[abdenego/bhirawa].

Kapolda-Jatim-Irjen-Pol-Anton-Setiadji-saat-memaparkan-PAM-perayaan-Tahun-Baru-2016-Selasa-[29/12].-[abdenego/bhirawa].

Polda Jatim, Bhirawa
Santernya isu terorisme di Jawa Timur berimbas pada ditiadakannya acara tahunan menyambut pergantian tahun baru di Surabaya. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji yang meniadakan kegiatan Car Free Night dimalam tahun baru 2016.
Irjen Pol Anton Setiadji berharap situasi dan kondisi di Jatim, terutama di Surabaya bisa berjalan aman dan kondusif. Oleh karenanya kegiatan tahunan Car Free Night ditiadakan guna alasan keamanan di wilayah Surabaya. Bahkan, Anton mengaku sterilisasi jelang pergantian tahun yang dilakukan Polda Jatim lebih ketat ketimbang sterilisasi saat perayaan Natal.
“Berhubung isu terror santer beredar, maka tahun ini acara Car Free Night di Surabaya ditiadakan. Alasanya yakni, saya ingin situasi dan kondisi di Jawa Timur terutama Surabaya Raya bisa aman dan kondusif,” tegas Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji disela rapat anev tahunan, Selasa (29/12).
Tak sampai disitu, guna terciptanya keamanan di Surabaya, Anton mengerahkan semua kekuatan pasukan di Polda Jatim beserta Polres jajaran. Bahkan, pihaknya menurunkan kendaraan Rantis Polda Jatim beserta Ranpur Anoa milik Kodam V Brawijaya.
“Jangan kaget kalau nantinya saat perayaan tahun baru terdapat dua kendaraan tempur di jalan,” ungkapnya.
Menurut Anton, pengerahan kendaraan tempur ini bukanlah untuk menakut-nakuti warga Kota Surabaya. Hal ini guna menjaga keamanan perayaan pergantian tahun di Surabaya dari gangguan kantibmas yang bisa merusak perayaan tahun baru 2016.
“Pengerahan kendaraan Rantis Polda Jatim dan Ranpur Anoa milik Kodam V Brawijaya merupakan upaya total kami dalam menjaga situasi kantibmas di Surabaya,” jelasnya.
Selain itu, Anton menghimbau agar masyarakat di luar Surabaya merayakan pergantian tahun di wilayah masing-masing. Hal ini dipertegas dengan pengerahan seluruh kekuatan Polda Jatim dalam menjaga semua pintu masuk yang menuju ke Surabaya. Bahkan, lulusan terbaik Akpol 1983 ini berjanji mensweeping setiap kendaraan yang hendak masuk ke Surabaya.
“Kalau hanya untuk kepentingan hura-hura, silahkan di daerah masing-masing. Nantinya pintu masuk ke Surabaya, yakni di Waru, Wadung Asri dan pintu masuk jembatan Suramadu yang hendak kea rah Surabaya akan disiagakan personel kami,” terang Anton.
Disinggung perihal pro kontra larangan masuknya warga luar Surabaya, Anton menegaskan bahwa pihaknya bukan melarang warga luar Surabaya masuk ke Surabaya. Tapi, himbaun ini dikeluarkannya guna menjaga situasi dan kondisi Kota Surabaya aman dari segala bentuk gangguan kantibmas.
“Ini bukan larang, melainkan himbauan agar warga luar Kota Surabaya merayakan pergantian tahun dengan tertib di wilayahnya masing-masing,” ucapnya.
Ditanya terkait instansi maupun hotel yang hendak merayakan pergantian tahun dengan perayaan kembang api besar-besaran, dengan tegas Anton mengharap agar hal itu bisa dikoordinasikan dengan Polda Jatim. Dengan kata lain, pihaknya akan mengizinkan perayaan tahun baru dengan pesta kembang api, asalkan ada izin dari Polda Jatim.
“Untuk pesta kembang api, semua sudah minta izin pada kami (Polda Jatim, red). Kalau sudah ada rekomendasi dari kami, berarti sudah ada izin,” pungkasnya. [bed]

Tags: