Cara Dispendikbud Situbondo Ikut Melestarikan Tradisi Lokal

Warga sangat antusias menyaksikan Komunitas Tionghoa Situbondo dalam even pawai budaya Situbondo 2019 yang dihelat Dispendikbud Situbondo. [Sawawi]

Gelar Pawai Budaya dengan Menggandeng ASN dan Komunitas Antar Etnis
Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Ribuan warga tumplek blek di sepanjang jalan protokol Kota Situbondo. Masyarakat yang berduyun-duyun itu ingin menyaksikan even pawai budaya, yang dihelat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo. Start pawai budaya dimulai pukul 12.00 wib di depan Kantor Pemkab Situbondo, Jalan PB Sudirman Nomor 1 Lingkungan Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota. Peserta pawai budaya ini diikuti 17 Kecamatan se-Situbondo dan sejumlah komunitas antar etnis yang ada di Situbondo. Satu diantaranya Komunitas Tionghoa Situbondo.
Siang itu, Sabtu (28/9), sudah siap memberangkatkan kontingen pertama, diantaranya Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, Wabup Yoyok Mulyadi dan jajaran Forkopimda Situbondo lainnya. Animo masyarakat untuk menonton pawai budaya sangat besar.
Terbukti sebelum acara dilepas Bupati Situbondo, masyarakat sudah memenuhi jalan PB Sudirman, Jalan Ahmad Yani, Jalan KHR Asad Syamsul Arifin, Jalan RA Kartini, Jalan Diponegoro hingga finish di Jalan Pemuda, persis di depan kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP) Kabupaten Situbondo. “Ini (pawai budaya, red) sangat bagus diselenggarakan,” celetuk Rani, salah satu warga Desa Curah Jeru Kecamatan Panji Situbondo.
Kata Rani, event pawai budaya selain sebagai sarana untuk melestarikan tradisi budaya lokal khas Situbondo juga sangat tepat sebagai sarana mempromosikan potensi wisata andalan yang dimiliki Kabupaten Situbondo. Melalui pawai budaya, urai Rani, keberadaan tradisi lokal khas Situbondo akan cepat dkenal oleh para wisatawan domestik maupun mancanegara. “Kegiatan pawai budaya ini juga menjadi sarana hiburan bagi masyarakat Situbondo,” ucap Rani.
Pengamat budaya Situbondo Irwan Rakhday ikut memberikan apresiasi atas penyelenggaraan event pawai budaya yang diinisiasi Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo kemarin. Kata pria yang juga pengurus Dewan Kesenian Situbondo itu menilai event pawai budaya sangat tepat sebagai wadah merepresentasikan kekayaan budaya lokal khas Situbondo. “Semua budaya lokal Situbondo ikut ditampilkan dihadapan ribuan masyarakat yang antusias menonton kemarin. Ini sangat bagus untuk dipamerkan di hadapan publik,” papar Irwan Rakhday.
Disisi lain, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto menuturkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, akan terus mendukung setiap event yang tujuannya untuk melestarikan budaya lokal di tengah tengah masyarakat. Termasuk dengan event pawai budaya saat ini yang banyak menampilkan tradisi turun temurun masyarakat Situbondo. “Beberapa tradisi tersebut hingga saat ini masih eksis di kalangan masyarakat akar rumput Kota Santri Situbondo,” ujar Bupati saat memberikan sambutan pada pembukaan event pawai budaya kemarin.
Masih kata Bupati Dadang, adanya kekhasan budaya lokal yang beraneka ragam di setiap desa ikut dimunculkan dalam pawai budaya kemarin. Sehingga, urai Bupati Dadang, keberadaan seni budaya tersebut ikut cepat berkembang di hadapan pengunjung. Bupati Dadang menilai, event pawai budaya yang diikuti para ASN yang ada di 17 Kecamatan se-Kabupaten Situbondo serta sejumlah komunitas etnis sangat bagus untuk terus dikembangkan kedepan. “Ketika diikutkan pawai budaya seperti ini, secara tidak langsung masyarakat dan pengunjung akan mengetahui sejumlah budaya lokal khas Situbondo,” ucap Budapati Dadang Wigiarto.
Bupati dua periode ini mengaku, ada banyak budaya yang merupakan warisan nenek moyang masyarakat Kabupaten Situbondo masih bertahan hingga detik ini. Alasan inilah yang mendorong Pemerintah Kabupaten Situbondo, terang Bupati Dadang, mengusung acara pawai budaya yang diikuti oleh seluruh Kecamatan di Situbondo. “Pemerintah punya kewajiban untuk memelihara dan mengembangkan aneka budaya ini. Melalui pawai budaya ini, pemerintah ingin juga mengetahui kreativitas yang ditampilkan, yang berkembang sesuai dengan jamannya,” ujar Bupati Dadang.
Bupati Dadang kembali menyebutkan, ada beberapa tradisi di Situbondo, yang masih sangat kental berkembang di tengah masyarakat. Diantaranya, sebut mantan advokat itu, maccopat, menumbuk padi, mantenan burung, ojhung atau keket, layangan, sesajen, saronen, komantan sonat dan pembuatan bhekoh tambheng. “Pawai budaya ini baru pertama kali dilaksanakan. Kami akan terus melihat kedepan sejauh mana sisi yang bisa dikembangkan dan dilestarikan,” pungkas Bupati Dadang.
Kadispendikbud Kabupaten Situbondo, Dr Fathor Rakhman menimpali, institusinya melalui Bidang Kebudayaan sangat serius untuk menjaga dan melestarikan sejumlah tradisi budaya lokal khas Kabupaten Situbondo. Untuk itu, urai Fathor Rakhman, kedepan pihaknya akan merencanakan mengadakan event yang lebih besar dibandingkan event saat ini.
“Kami akan menyatukan persepsi dengan berbagai elemen pecinta kebudayaan, agar Situbondo bisa benar benar memiliki ikon budaya tersendiri. Misalnya seperti Jogjakarta yang sudah dikenal sebagai ikon kota budaya di tanah air,” ungkap mantan Kadisparporabud Kabupaten Situbondo itu. [Sawawi]

Tags: