Cara UM Surabaya Antisipasi Ketakutan Warga Saat Divaksin Covid-19

UMSurabaya menyediakan bilik tips & trik bagi para penerima vaksinasi yang mengalami ketakutan pada jarum suntik (trypanophobia) dan diikuti agenda wani vaksin Bareng Jojo dan zoro maskot persebaya di selasar gedung G Kampus UMSurabaya, Surabaya, Selasa (30/3). [Oky abdul sholeh]

Sediakan Bilik Tips danTrik, Libatkan Jojo dan Zoro Edukasi Pentingnya Vaksinasi
Kota Surabaya, Bhirawa
Sejak Januari lalu, pemerintah menggalakkan pentingnya vaksinasi dalam menekan penyebaran Covid-19. Sayangnya, hal ini kurang dibarengi dengan sosialisasi menyeluruh kepada masyarakat. Akibatnya, berbagai macam ketakutan dan keraguan dirasakan calon penerima vaksin.
Dalam mengantisipasi masalah tersebut, Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menyediakan bilik khusus Tips dan Trik bagi yang mengalami takut jarum suntik (Trypanophobia) selama proses vaksinasi Dosen dan Karyawan UM Surabaya serta warga Muhamadiyah disekitar kampus yang berlangsung, pada 29-30 Maret 2021. Tak hanya itu, pihak kampus juga melakukan edukasi tentang Vaksin ‘Halal dan Aman’ oleh Dokter Ahli.
“Tidak semua orang berani divaksin. Kita siapkan untuk warga Muhammadiyah yang takut divaksin. Jadi kita siapkan bilik khusus (tips dan trik). Paling tidak untuk menenangkan diri dan memotivasi mereka agar berani untuk vaksin,” ujar Rektor UM Surabaya, Dr dr Sukadiono, MM.
Ia melanjutkan program vaksin dan edukasi ini ditujukan sebagai komitmen UMSurabaya dalam rangka mendukung program vaksinasi Pemerintah. “Adanya edukasi vaksin halal dan haram kepada masyarakat secara luas agar mereka tidak takut dan ragu untuk melaksanakan vaksin,” imbuh dia.
Di UM Surabaya sendiri sebanyak 488 dosen dan karyawan yang divaksin, Selasa (30/3). Sedangkan 100 dosen lainnya telah melakukan vaksinasi di Puskesmas Mulyorejo.
Dalam proses vaksinasi ini, UM Surabaya juga melibatkan ahli dari FK UM Surabaya dan sentra halal UM Surabaya. “Harapannya UM Surabaya mampu memberikan informasi bagi masyarakat bahwa program vaksin yang diberikan itu aman dan halal,” papar Sukadiono yang juga seorang dokter tersebut.
Program vaksinasi di lingkungan UM Surabaya ini diakui Sukadiono sebagai langkah persiapan dalam melaksanalan perkualihan tatap muka. Kendati belum bisa terlaksana secara pasti, namun pihaknya trlah menyiapkan perkualiahan dengan model blended learning.
“Kalau seluruh dosen sudah divaksin semua kita siap melakukan (perkualiahan tatap muka). Tapi kita lihat mahasiswanya (karena tidak semuanya telah divaksin) karena 70 persen dari populasi masih diprediksi selesai (divaksinasi) bulan Maret 2022. Jadi kita lakukan blanded learning, 50 :50 dengan perkualiahan tatap muka. Karena semua dosen dan karyawan sudah vaksinasi,” jelasnya.
Pembelajaran blanded learning sendiri rencananya akan dilaksanakan pada September mendatang. Pada proses vaksinasi tersebut, UM Surabaya juga menggandeng maskot Persebaya Surabaya, Jojo dan Zoro untuk menggalakkan jargon Wani Vaksin. Dikatakan Perwakilan Muhammadiyah COVID-19 Command Centre (MCCC) UMSurabaya, Dede Nasrullah, program edukatif ini dilaksanakan secara menarik agar tidak menimbulkan kecemasan bagi penerima vaksin.
Sehingga pelibatan Jojo dan Zoro menjadi sangat penting, sebagai maskot klub kebanggaan Kota Surabaya. “kita berharap agar pengaruh positif dan edukatif dapat dilakukan dalam pelaksanaan vaksin massal kali ini,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu penerima vaksinasi Faiz Azmi mengakui sempat takut dn khawatir terhadap efek samping vaksin Covid-19. Karenanya, sebelum dilakukan vaksinasi, ia mengikuti bilik khusus Tips dan Trik untuk mengatasi kekhawatirannta.
“Karena ini pertama kali bagi saya, jadi takut akan efek sampingnya. Jadi saya ikut ke bilik untuk ingin tahu efek samping setelah di vaksin. Jadi biar ndak bingung lagi. tapi setelah divaksin merasa gak seberapa takut,” imbuh dia. [Diana Rahmatus S]

Tags: