Cara Unik SD Muhammadiyah 6 Surabaya Gugah Empati Siswa

Para siswa didampingi Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 6, Ustadz Munahar SPd MPd dan Wali Kelas IV C, Ustadz Muhammad Ali saat menjenguk Keisa Andrea Kanya Damayanti yang sedang sakit dan terbaring di RS TNI AL (RS AL) Dr Ramelan, usai menjalani operasi karena patah tulang, kemarin. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Ada cara unik dilakukan SD Muhammadiyah 6 Gadung, Surabaya, dalam memberikan semangat kepada salah satu temannya, Keisa Andrea Kanya Damayanti. Siswa kelas IV C ini sedang sakit dan terbaring di RS TNI AL (RS AL) Dr Ramelan, usai menjalani operasi karena patah tulang. Teman-teman sekelasnya berkunjung sambil mengenakan bermacam topeng karakter seperti Ipin-Upin.
Selain mengenakan topeng Ipin-Upin, sebanyak 25 siswa kelas IV C teman Kaisa yang menjenguk di RS, juga ada yang mengenakan topeng Nyai Siti Walidah, topeng KH Achmad Dahlah. Selain itu, kegiatan juga untuk menggugah empati teman-temannya yang sehat agar mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap sesama teman yang sedang dalam kondisi sakit dan kesusahan.
Para siswa ini dari sekolah menuju ke RSAL dengan berjalan kaki karena jarak yang sangat dekat. Dengan didampingi Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 6, Ustadz Munahar SPd MPd dan Wali Kelas IV C, Ustadz Muhammad Ali.
Keisa yang baru saja keluar dari kamar operasi, usai penanaman platina  atau pen di lengan kanannya yang patah akibat terjatuh di sekitar rumahnya. ”Baru saja Kaisa menjalani operasi yakni ditanam pen di lengannya yang patah. Akibat terjatuh di sekitar rumah saat bersepeda,” ujar ayah Keisa, Nun Junianto ketika ditemui saat menunggu putrinya.
Sementara itu, Ustadz Mohammad Ali selaku wali kelas Keisa menjelaskan, kehadiran para siswa SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya dalam rangka memberikan support langsung dan motivasi supaya Keisa lekas sembuh. Selain itu, juga memberikan pelajaran bagaimana berempati kepada teman-temannya yang sedang mengalami musibah, dalam hal ini kecelakaan sehingga harus operasi di RS.
“Hal ini dilakukan agar siswa yang diuji dengan sakit akan memiliki semangat tersendiri untuk segera sembuh. Maka kami mengajak siswa dan guru hadir langsung ke RS AL ini mempunyai makna yang dalam. Ini merupakan pembelajaran menggugah rasa empati anak didik kami memiliki dan perilaku serta akhlaq yang mulia,” ujarnya. [fen]

Tags: