Cawabup Taufiqulbar: Usaha Kecil Sidoarjo Perlu Perhatian Pemerintah

Sidoarjo, Bhirawa.
Usaha kecil yang selama ini kurang mendapat perhatian. Padahal sektor ini banyak menyerap tenaga kerja.

Cawabup, Taufiqulbar, ditemui usai jumatan tadi, menyatakan tidak akan membiarkan usaha kecil berjalan sendiri. Pemkab harus memberikan solusi untuk mengangkat pengusaha kecil ini agar bisa menggerakkan roda usahanya.

Selama ini Pemkab kerap mengajak pengusaha untuk melihat dan mempromosikan produk asli sidoarjo di pameran-pameran. Cara seperti ini tidak banyak membantu, yang dibutuhkan mereka adalah Pemkab mencari mitra bisnis yang bisa menyerap produk Sidoarjo.

Sidoarjo punya banyak produk asli yang bisa diandalkan seperti batik tulis tradisional Jetis, bandeng. “Bandeng Sidoarjo rasanya lebih enak dibanding bandeng daerah lain. Sama bandengnya tapi beda rasanya,” ujar Cawabup yang berpasangan dengan Bambang Haryo Soekartono (BHS).

Selanjutnya dikatakan, lesunye ekonomi selama masa pandemi Covid-19 menjadi perhatian pasangan terhadap keberadaan kampoeng batik tulis Tradisional Jetis Sidoarjo.

Untuk mendorong agar batik tulis Jetis Sidoarjo bisa semakin go internasional, Cawabup Taufiqulbar memberikan masukan, agar corak batik tulis jetis, bisa diberikan sentuhan guratan bandeng dan udang dalam desain batik sebagai identitas khas Sidoarjo.

“Jika sentuhan corak bandeng udang ini bisa dijadikan dalam ciri khas batik jetis, saya yakin akan semakin dikenal. Tidak harus berupa gambar ikan secara jelas, tapi bisa dijadikan sebagai corak sentuhannya,” ujar Cawabup Taufiqulbar,

Menurut Cawabup Taufiqulbar, selain bisa memberikan identitas khas Sidoarjo dengan corak udang bandeng ini, juga bisa dijadikan sosialisasi akan besarnya manfaatnya dari ikan bandeng bagi kesehatan. “Jadi sekali mendayung, dua pulau terlampaui.

Disamping sosialisasi batik jetis, juga sosialisasi manfaat dari bandeng Sidoarjo yang kaya gizi, warga Sidoarjo harus membeli produk asli Sidoarjo termasuk batik Jetis,” tutur Taufiqulbar. Cabup Taufiqulbar mengaku, menyiapkan program pengembangan UMKM Sidoarjo termasuk batik tulis jetis ini, di dalam RPJMD nya.

Terletak di Desa Lemah Putro dan termasuk kawasan Kecamatan Sidoarjo, kampoeng Jetis merupakan tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan.

Kampung ini sudah ada sejak tahun 1675, tapi mulai dikenal tahun 1950-an. Di kampung Jetis, kita bisa berbelanja kain batik berbagai motif dan warna. Disini pula, kita bisa belajar cara membatik yang langsung dibimbing dan diawasi oleh perajinnya. (hds)

Tags: