Para siswa terlihat tekun menyulap sampah botol PET menjadi hiasan.
Kab.Pasuruan, Bhirawa
Memperingati Hari Bumi yang jatuh setiap tanggal 23 April, Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) mengajak 80 pelajar dari SDN 3 Gempol untuk mengikuti pelatihan daur ulang botol plastik dan pengelolaan sampah.
Pelatihan ini diawali dengan presentasi mengenai fakta kondisi bumi saat ini dan pentingnya melestarikan bumi melalui aksi-aksi sederhana. Selanjutnya, para peserta pelatihan diminta untuk menuliskan janjinya untuk menjaga bumi dalam secarik kertas.
“Dengan cara sederhana ini, kami berharap para murid akan selalu teringat dengan janjinya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Public Affairs & Communications East Java Operation, Fatimah Zahra saat dikonfirmasi Bhirawa, Kamis (27/4) kemarin.
Zahra menambahkan, sebagai perusahaan yang memproduksi minuman dan kemasannya, pengelolaan sampah konsumen menjadi salah satu perhatian CCAI. Sejak tahun 2012, CCAI telah mendonasikan lebih dari 3.100 tempat sampah keberbagai pelosok di Indonesia. “Bantuan ini merupakan bukti komitmen kami untuk menjalankan bisnis yang bertanggungjawab dengan meningkatkan kesadaran terhadap isu lingkungan,” jelasnya.
Sementara dalam sesi pelatihan berikutnya dilanjutkan dengan pelatihan daur ulang oleh Tris Flower dari sentra daur ulang Jambangan Surabaya. Dalam kesempatan tersebut, peserta diberikan pelatihan untuk mendaur ulang sampah kemasan botol plastik menjadi hiasan gantung dan bunga yang nantinya dapat digunakan untuk dekorasi ruang kelas.
“Sampah merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, namun dapat dikurangi. Dengan pelatihan ini diharapkan menambah wawasan para peserta bahwa sampah jika dikelola dengan benar bisa menjadi bermanfaat,” ujar Lusiana Sutrisno, pelatih dalam acara tersebut.
Sedangkan untuk mendukung pengelolaan sampah yang bertanggungjawab dalam kesempatan ini CCAI juga menyerahkan bantuan tempat sampah berukuran 120 liter untuk SDN 3 Gempol, yang diterima langsung oleh Kepala SDN 3 Gempol, Hasan Ma’ruf. “Kami sangat bersyukur terpilih menjadi sekolah penerima manfaat ini. Bantuan ini sangat dibutuhkan untuk membangun kesadaran siswa untuk membuang sampah di tempatnya,”ujar Pak Hasan. [riq]
