Cegah Ada Korban, Kota Batu Apel Gelar Pasukan Siaga Darurat Bencana

Suasana Apel Gelar Pasukan Siaga Darurat Bencana di parkir timur Balai Kota Among Tani Kota Batu, Kamis (3/11).(anas/bhirawa)

Kota Batu,Bhirawa
Menyikapi potensi tingginya curah hujan dalam enam bulan ke depan, Pemerintah Kota Batu menggandeng pihak terkait untuk mengantisipasi adanya potensi bencana dan menekan adanya korban jiwa maupun luka.
Karena itu mereka menggelar Apel Gelar Pasukan Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yang digelar di parkir timur Balai Kota Among Tani Kota Batu, Kamis (3/11).

Dalam apel gelar pasukan ini dilakukan sosialisasi potensi bencana dan kesiagaan evakuasi masyarakat yang terancam bencana. Karena itu semua harus melakukan pengamatan, kajian dan analisis tentang gejala bencana dan penyebarluasan informasi peringatan bencana.

Danrem 083 Baladhika Jaya, Kolonel Inf Mohammad Imam Gogor Agnie Aditya yang menjadi Pembina Apel memberikan arahan dalam mengantisipasi dan bersiap menghadapi musim hujan tahun 2022/2023. Kota Batu akan mengalami puncak musim hujan pada Januari 2023. Berkaca dari tahun lalu, Kota Batu termasuk wilayah dengan indeks resiko bencana sedang.

“Untuk menanggulangi resiko bencana, segera dibentuk Tim Komando Penanggulangan Bencana Kota Batu yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat,” ujar Gogor dalam arahannya, Kamis (3/11).

Ia berharap semua pihak berkoordinasi untuk mengkaji, mengidentifikasi dan aktivasi pos komando siaga darurat bencana. Kemudiab melakukan pengecekan kesiapan dan penyediaan bahan, menjalankan patroli susur sungai, perempesan/pemotongan pohon, dan pemeliharaan/penguatan bangunan milik pemerintah.

Selain itu, Gogor juga menekankan untuk melakukan sosialisasi bencana dan evakuasi masyarakat yang terancam bencana. Untuk itu harus dilaksanakan pengamatan, kajian dan analisis tentang gejala bencana dan penyebarluasan informasi peringatan bencana.

Yang tak kalah penting, lanjut Gogor, perlu dilakukan stabilisasi harga komoditas pangan akibat bencana dan cuaca ekstrim, simulasi, gladi dan latihan terpadu menghadapi bencana. Hal ini disertai penggunaan belanja tidak terduga untuk mengatasi dampak ekonomi karena bencana.

Pengelola satuan pendidikan memperhatikan 3 pilar Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), dengan pemantauan dan koordinasi bersama wali murid dan pihak sekolah. Masyarakat juga diminta menyiapkan jalur dan tempat evakuasi berbasis keluarga, membiasakan melihat prakiraan cuaca, serta mengenal potensi bencana menggunakan aplikasi InaRisk Personal.

Selain itu, Gogor juga meminta masyarakat yang tinggal di lereng atau dataran rendah, jika hujan intensitas lebat durasi lebih dari 1 jam dan jarak pandang kurang dari 50 meter, segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.

“Penanggulangan bersifat preventif dengan membuka ruang yang lebih luas untuk pencegahan, dan menjadikan keluarga tangguh bencana sebagai dasar dari pencegahan bencana,” jelas Gogor.

Diketahui, hadir dalam apel ini, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, DPRD Kota Batu, jajaran Forkopimda Kota Batu, serta perwakilan dari Polres Batu, Kodim 0818, Kejari, dan OPD di Pemkot Batu.

Adapun unsur kesiapsiagaan terhadap bencana meliputi prajurit TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, Tagana, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, PMI, dan anggota Pramuka. Semua dimasukkan dalam Tim Komando Penanggulangan Bencana. Kemudian Tim Komando ini dibagi dalam klaster ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sarana prasarana.(nas.gat)

Tags: