Warga Desa Kepatihan bersama unsur Tiga Pilar tengah memasang CCTV di tiap sudut di desa tersebut untuk mengantisipasi aksi teror dan aksi kriminalitas lainnya, Jum’at sore (18/05).[Arif Yulianto/Bhirawa]
Jombang, Bhirawa
Maraknya aksi teror di sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim) akhir-akhir ini membuat warga Desa Kepatihan, Kota Jombang membuat langkah antisipasi. Salah satu yang di lakukan mereka adalah pemasangan Close Circuit Television (CCTV) di sejumlah sudut di desa tersebut.
Seperti yang terpantau di lapangan, Jum’at sore (18/05), selain di tiap gang yang ada di desa itu, warga bersama unsur tiga pilar desa memasang ‘kamera pengintai’ itu di tempat-tempat fasilitas umum (fasum) serta di sekitar tempat peribadatan.
“Akhir-akhir ini marak serangan teror di wilayah Jatim. Kami mencoba memasang CCTV sebagai langkah pencegahan,” ujar Erwin Pribadi, Kepala Desa Kepatihan saat di wawancarai sejumlah wartawan di sela pemasangan CCTV di salah satu gang di daerah tersebut.
Erwin menambahkan, pemasangan CCTV dilakukan di tempat-tempat yang rawan kejahatan atau aksi kriminalitas, sesuai dengan pertimbangan Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa setempat.
“Warga kami ada 1.600 KK lebih. Semua etnis di sini ada dan ini. Sebagai langkah antisipasi maka, pencegahan dan penangkalan dari aksi terorisme maupun tindak kriminal lainnya, kami pasang CCTV termasuk di depan rumah-rumah ibadah,” tambah Erwin.
Sementara ini, kata Erwin, pemasangan CCTV sudah ada di 18 titik dari target pemasangan 100 titik.
“Ada 34 RT di Desa Kepatihan. Yang sudah ada CCTV nya sudah separo adanya CCTV ini juga bisa untuk sarana teman-teman kepolisian yang membutuhkan rekaman manakala ada aksi kriminalitas di desa kami,” terangnya.
Soal pendanaannya, masih menurut Erwin, di fasilitasi dari keuangan desa dengan anggaran yang di siapkan sekitar 30 juta rupiah.
Subakin (52) salah seorang warga RT 02 RW 07, mengaku lega dengan adanya CCTV yang terpasang di gang dan jalan-jalan umum di desanya.
“Dengan adanya CCTV desa kami akan aman dari gangguan teroris, pencuri, penjambretan dan sebagainya,” pungkas Subakin.(rif)
