Cegah Anak Usia Dini di Sidoarjo Alami Stunting dan Kekerasan

M Asrofi

Sidoarjo, Bhirawa
Semua pihak di Kab Sidoarjo diminta saling evaluasi terkait pengembangan pendidikan anak usia dini (paud) di wilayah tersebut. Karena anak usia dini menjadi generasi penerus bangsa.

Kepala Dinas Pendidikan Kab Sidoarjo, Drs Asrofi MM, mengatakan kesehatan anak usia dini di Kab Sidoarjo harus diperhatikan Jangan sampai menjadi anak yang tidak sehat, kekurangan gizi dan jangan sampai menjadi anak yang stunting.

“Ini harus menjadi perhatian semua pihak. Pemerintah, orang tua dan pihak terkait lainnya,” kata Asrofi, Kamis (25/3) kemarin, di ruang delta graha, yang menjadi salah satu narasumber Rakor dan evaluasi Perbup Nomor 50 tahun 2016 Kab Sidoarjo tentang pengembangan anak usia dini yang holistik.

Kepala Bagian Pemerintahan Pemkab Sidoarjo, Drs Imam Mukri Affandy, yang juga menjadi salah satu narasumber mengatakan untuk masalah pendanaan untuk pengembangan paud di Kab Sidoarjo , selain dari Pemkab Sidoarjo, pihak desa juga bisa ikut menganggarkan pendanaan juga.

“Ini yang namanya kerjasama yang sinergis,” kata Plt Camat Sidoarjo itu.

Narasumber dari Komisi D DPRD Kab Sidoarjo, M. Nasik, paud di Kab Sidoarjo selain harus mendapat perhatian masalah kesehatan dan pendidikan, juga perlu diawasi jangan sampai menjadi korban kekerasan non fisik.

“Karena kekerasan non fisik ini seperti fenomena gunung es. Yang ketahuan cuma hanya dipermukaan saja. Padahal korbannya banyak sekali,” kata Nasik.

Hadir dalam acara yang dibuka oleh Wabup Subandi tersebut, para guru TK di Kab Sidoarjo, Kasi Kesos 18 kecamatan dan sejumlah lembaga terkait.

Data dari Dinkes Kab Sidoarjo saat ini ada 31 desa di Kab Sidoarjo yang kondisinya masuk dalam desa stunting. Banyak ditemukan anak usia dini yang antara usia, tinggi badan dan berat badan yang tidak sesuai dengan ukuran kesehatan. (kus)

Tags: