Cegah dan Turunkan Stunting, Pemkab Probolinggo Bentuk Forum Dialog

Pemkab Probolinggo bentuk forum dialok untuk turunkan stunting.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Sebanyak 130 orang dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos) Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Probolinggo diajak untuk bersama-sama mencegah dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Probolinggo.
Hal tersebut terungkap dalam kegiatan forum dialog bantuan sosial (BPNT/PKH) dalam rangka intervensi percepatan penurunan prevalensi stunting yang digelar oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo, Jum’at 1/11.
Dalam kegiatan tersebut, ratusan KPM bansos tersebut mendapatkan materi cegah stunting itu penting oleh Ketua Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Provinsi Jawa Timur Agus Sri Wardoyo, penurunan prevalensi stunting melalui bantuan sosial (PKH/BPNT) dan kisah sukses pemanfaatan bantuan sosial PKH/BPNT oleh Koordinator PKH Kabupaten Probolinggo Fathurrozi Amin.
Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian mengungkapkan forum dialog ini bertujuan untuk memberikan ruang diskusi kepada para KPM bansos supaya tahu apa itu stunting dan bagaimana cara menurunkan angka stunting di Kabupaten Probolinggo.
“Pada hari ini kita melakukan dialog terkait angka stunting, silahkan bisa bertanya. Tetapi pada prinsipnya kita ingin menurunkan angka stunting dengan melibatkan semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang saling bersinergi,” katanya.
Melalui kegiatan ini Yulius mengharapkan agar nantinya dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Probolinggo. “Stunting itu akan berakibat kurang baik bagi masyarakat. Oleh karena itu, marilah bersama-sama menurunkan angka stunting mulai dari ibu hamil, pertumbuhan bayi hingga anak usia sekolah,” tegasnya.
Kasubdit Informasi dan Komunikasi Sosial Kementerian Kominfo RI Sarjono mengatakan dalam kurun waktu beberapa tahun ini angka kemiskinan di Indonesia menunjukkan grafik menurun. Penurunan angka kemiskinan ini tentunya berdampak kepada kesadaran masyarakat.
“Tetapi jangan sampai penurunan angka kemiskinan itu karena ada unsur paksaan. Sebab selama ini, bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat masih ada indikasi yang kurang tepat sasaran, kurang tepat manfaat dan kurang tepat administrasi,” katanya.
Menurut Sarjono, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2016, Kominfo bertugas melakukan pengendalian terhadap program ini, salah satunya pemantauan program bantuan sosial agar tepat sasaran, manfaat dan administrasi.
“Stunting tidak hanya sekedar pendek saja, tetapi juga karena kurang gizi yang kronis. Pada dasarnya stunting dan kemiskinan itu ada hubungannya. Oleh karena itu, untuk menurunkan stunting ini pemerintah sudah melakukan langkah-langkah salah satunya melalui pemberian bantuan sosial,” jelasnya.
Sarjono menerangkan KPM sebagai penerima program PKH sudah memenuhi syarat-syarat tertentu agar bisa tepat sasaran dan tepat guna sehingga bisa menekan angka stunting di Kabupaten Probolinggo. Pola asuh juga berpengaruh kepada penurunan angka stunting.
“Sebagai upaya untuk mengintervensi penurunan angka stunting ini, Kementerian Kominfo RI melakukan kampanye hidup bersih dan sehat. Mari bersama-sama melakukan pencegahan maupun penanggulangan terhadap stunting karena masa depan generasi kita tergantung dari ibu-ibu semua,” terangnya.
Lebih lanjut Sarjono menambahkan bahwa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) dalam hal perawatan dan pengasuhan tergantung kepada ibu-ibu. Jika salah dalam merawat dan mengasuh, maka akan fatal. Jika sudah terjadi stunting maka sulit untuk ditanggulangi.
“Mari kita asuh, didik dan rawat putra putri kita baik sewaktu masih dalam kandungan maupun ketika sudah lahir hingga seribu hari pertama kehidupannya. Jangan sampai anak-anak kita terkena stunting. Saya mengharapkan agar angka kemiskinan turun dan angka stunting juga harus turun. Sampaikan ke lingkungan masing-masing terkait upaya pencegahan dan penurunan angka stunting. Tolong sampaikan tentang stunting agar ibu-ibu memahami apa itu stunting,” tambahnya.(Wap)

Tags: