Cegah DBD, Dinkes Ponorogo Bagikan Ikan Cupang dan Cek Bak Air Warga

Sebagai Upaya Pencegahan DBD, Kepala Dinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini Membagikan Ikan Cupang Pada Warga Desa Kepatihan, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Senin (13/01/2020).

Ponorogo, Bhirawa
Sebagai upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo membagikan ikan cupang pada warga Desa Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Senin (13/01). Selain itu Dinkes juga mengecek kondisi bak air warga sekitar untuk melihat apakah ada jentik – jentik nyamuknya.
Kepala Dinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini mengatakan, ikan cupang sebagai predator jentik nyamuk dapat menekan siklus tumbuh kembang nyamuk, sehingga penyakit DBD pun dapat ditekan juga. Pemberian ikan cupang ini untuk memicu warga lain untuk memelihara cupang. Dirinya berharap kombinasi ikan cupang dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dapat menekan angka DBD di Ponorogo.
“Salah satu upaya kita untuk mencegah DBD adalah dengan memelihara ikan cupang. Sebagai predator jentik nyamuk, ikan cupang dapat menekan siklus tumbuh kembang nyamuk. Untuk memotivasi warga, kami membagikan 160 cupang pada warga. Ini adalah inovasi dari Puskesmas Babadan. Program ini untuk memicu warga lain berinisiatif sendiri untuk membeli dan memelihara ikan cupang. Kami juga mempertimbangkan untuk memperluas program pemberian ikan cupang ini di daerah lain,” jelas Rahayu Kusdarini.
“Kami tidak mau mengulangi tahun lalu dimana Ponorogo berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Jadi sejak jauh – jauh hari kami sudah berupaya untuk mencegah DBD dengan memberikan penyuluhan dan sosialisasi tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Hal ini juga sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh Bupati Ipong,” tambahnya.
Menurut Kepala UPT Puskesmas Babadan Siti Nurfaidah, ide cupang ini didapat ketika melakukan pengecekan bak air di Desa Lembah, Babadan, Ponorogo. “Ketika kami melakukan pengecekan, kami temukan bak yang ada jentiknya dan yang tidak ada. Pada bak yang tidak ada jentiknya, itu karena warga memelihara ikan cupang dalam bak itu. Setelah kami kaji dan telaah, kami putuskan untuk mengadakan program pemberian ikan cupang ini,” ujar Siti Nurfaidah.
“Ikan cupang kami pilih karena ukurannya kecil, kotorannya relatif tidak bau, dan daya tahannya kuat,” sambungnya.
Sementara itu Kepala Desa Kepatihan Aslim Ihfeni berharap, dengan melakukan upaya – upaya pencegahan seperti ini, desanya dapat terbebas dari serangan DBD. Memelihara cupang dinilainya dapat menjadi media pencegahan yang tepat. “Dengan memelihara cupang, kita bisa menekan jentik nyamuk berkembang biak di bak air rumah. Untuk lingkungan, akan kami lakukan PSN. Semoga dengan ini, Desa Kepatihan dapat terbebas dari DBD,” tukasnya.
Upaya pencegahan memang harus secepatnya dilakukan, karena sudah ada warga yang terserang DBD di Ponorogo. Walaupun begitu, jumlah penderita sedikit sehingga masih dapat dikontrol dan cepat tertangani. (yan)

Tags: