Cegah Demonstran Ricuh, Polres Malang Gelar Pasukan Penanganan Aksi Unjuk Rasa

Personel Polres Malang saat mengikuti gelar Pasukan Penanganan Unjuk Rasa dan Konflik, di Lapangan Satya Haprabu Mapolres Malang. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Polres Malang telah mengantisipasi terjadinya demonstran yang akan membuat ricuh saat melakukan protes dijalanan, sehingga untuk mengantisipasinya telah menggelar pasukan penanganan aksi unjuk rasa. Sedangkan Polres Malang berkaca dari demonstrasi dalam rangka memperingati hari Internasional Woman’s Day di Kota Malang, pada 8 Maret 2021, yang berakhir ricuh.

Kapolres Malang AKBP Hendri Umar, Selasa (16/3), usai melaksanakan gelar Pasukan Penanganan Unjuk Rasa dan Konflik, di Lapangan Satya Haprabu Mapolres Malang mengatakan, gelar pasukan yang kita laksanakan pada hari ini, telah diikuti oleh seluruh personil yang terlibat dalam penanganan konflik dan unjuk rasa di wilayah Kabupaten Malang, jika terjadi permasalahan. Sedangkan gelar pasukan ini, karena berkaca dari kejadian aksi unjuk rasa di wilayah Kota Malang saat peringatan Internasional Woman’s Day, pada beberapa hari lalu.

“Aksi unjuk rasa selalu memiliki potensi konflik saat penyampaian pendapat di muka umum, dan bahkan kadang berakhir dengan ricuh. Sehingga pihaknya melakukan antisipasi terjadinya ricuh disaat masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di wilayah Kabupaten Malang,” ujarnya.

Karena dalam aksi unjuk rasa itu, kata dia, peserta aksi bisa dilihat kadang berlebihan dalam penyampaian pendapat atau tidak terkontrol. Karena tidak bisa mengendalikan emosi, maka aksi unjuk rasa bisa berakhir dengan ricuh. Sehingga berkaca dari aksi unjuk rasa di wilayah Kota Malang, lebih awal melakukan antisipasi. Dan pihaknya pun juga sudah memiliki data wilayah-wilayah di Kabupaten Malang ini yang berpotensi terjadinya konflik sosial.

“Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada anggota agar bekerja sesuai sub satuan tugas (subsatgas) masing-masing. Dan jika terjadi permasalahan di Kabupaten Malang, maka segera dapat kita melakukan pengamanan dengan sebaik-baiknya,” tutur Hendri.

Disisi lain, Kapolres Malang saat disinggung terkait pengamanan terkait Piala Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), yang nantinya akan digelar di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Dia menegaskan, akan mempersiapkan pengamanan tiga ring. “Kami sudah melakukan simulasi saat digelarnya latihan antara Arema FC dengan Madura United, di Stadion Kanjuruhan, pada Senin (15/3) kemarin,” jelas dia.

Menurut Hendri, simulasi pengamanan itu cukup efektif, jika dijalankan pada pertadingan Piala Menpora mendatang. Sedangkan rincian secara umum metode pengamanan terbagi dalam tiga ring, pertama berjaga di dalam Stadion Kanjuruhan, ring kedua berjaga dilingkungan Stadion Kanjuruhan, dan ring ketiga berada di kawasan luar Stadion Kanjuruhan. Dan pengamanan kita buat tiga ring itu, berfungsi untuk mengantisipasi jika ada pergerakan suporter ke arah Stadion Kanjuruhan.

“Penyekatan juga kami lakukan, yakni di Jalan Penarukan dan di perempatan markas Batalyon Zeni (Yon Zipur), yang jaraknya tidak jauh dari Stadion Kanjuruhan.  Dan untuk personil yang terlibat dalam pengamanan itu belum bisa kami pastikan, karena tergantung dari tingkat kerawanan pada setiap pertandingan,” pungkasnya. [cyn]

Tags: