Cegah Inflasi, BI dan TP PKK Kota Malang Teken MoU

MoU Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Azka Subhan Aminurrido menandatangani MoU dengan TP PKK Kota Malang, Senin [6/5] kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (Bl) Malang, melakukan penandatanganan dengan tim Penggerak PKK Kota Malang,  untuk Program Sosial Bank Indonesia (PSBI)
MoU tersebut selaras dengan programnTP PKK Kota Malang yakni halaman asri teratur dan indah serta nyaman (Hatinya). Program ini akan menjadi garda terdepan untuk menekan inflasi.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengemukakan Harapan PKK bisa menjadi garda terdepan, untuk membantu menekan angka inflasi di Kota Malang. Lewat pergerakan PKK, warga masyarakat bisa berkarya melalui banyak hal.
Menurut Sutiaji, Inflasi bisa ditekan seminimal mungkin dan tertata dengan bagus, manakala manajemen pengelolaan keuangan (belanja) dari warga. “Tidak sampai mengalami fluktuatif, namun dioptimalkan lewat penanaman tanaman bernilai ekonomi,”imbuhnya.
Kerjasama ini merupakan wujud implementasi pentahelix yang selama ini kami lakukan, kali ini dilaksanakan dengan Bank Indonesia.
Bentuk kerjasamanya, lanjut Sutiaji bisa berupa sosialisasi, pendampingan, dan kegiatan sosial lainnya yang juga akan digalakkan oleh ibu – ibu dari TP PKK Kota Malang.
“Tujuannya adalah untuk terus menjaga inflasi di Kota Malang agar tetap stabil dan tidak terjadi lonjakan yang signifikan” tambahnya.
Terkait kerjasama dengan TP PKK, ia meminta kader PKK untuk memanfaatkan bantuan yang didapat dengan baik. “Hal tersebut sebagai salah satu upaya bagaimana masyarakat Kota Malang bisa memanfaatkan halaman rumahnya,”imbuhnya.
Sehingga, bisa menekan pengeluaran uang belanja. “Saya berharap, PKK bisa menjadi garda terdepan untuk menekan angka inflasi. Sekaligus, bisa mengukur uang belanja yang tidak lagi fluktuatif,” tandas Sutiaji.
Sementara itu, kepala Kantor Perwakilan BI Malang Azka Subhan Aminurrido menambahkan, penandatanganan dengan Pemkot Malang. Terkait kerjasama dibeberapa bidang, di antaranya pendampingan, pembiayaan, pelatihan, penelitian, fasilitasi dan beberapa hal.
“Bank Indonesia pada intinya mendukung dua point inti Pemkot Malang, yakni menekan laju inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Malang,” tegas Azka.
Menurut Azka, membahas inflasi itu sama dengan membahas perputaran nilai ekonomi di pasar tradisional maupun modern. Tanpa disadari dan  mendadak harga jual barang di pasar meningkat.
Ibarat kata seorang ibu Minggu ini beli daging ayam Rp 30 ribu/kg, Minggu depannya tahu – tahu sudah harga Rp 40 ribu/kg. “Selisih uang Rp 10 ribu, seperti menguap begitu aja kayak dicuri tuyul,” pungkasnya. [mut]

Tags: