Cegah Jadi Pelakor, Ribuan Janda Kota Mojokerto Dirangkul

Moh Ali Imron

Kota Mojokerto, Bhirawa
Fenomene munculnya janda yang menjadi biang terjadinya kasus Pelakor (Pengambil Laki Orang) disikapi cepat Dinas Pemberdayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (PPAKB) Kota Mojokerto. Seluruh janda usia produktif atau perempuan yang menjadi Kepala Keluarga di Kota Mojokerto, didata melalui pihak kelurahan.
”Langkah pertama kami buatkan lembaganya, semacam forum. Ini untuk memenuhi asas legalitas. Kita gandeng seluruh lurah untuk membentuk forum yang akan diberi nama PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga),” terang Moh Ali Imron, Kepala Dinas PPAKB Kota Mojokerto, Senin (12/3).
Setelah terbentuk Forumnya, Imron akan menyiapkan program pembinaan bagi perempuan yang menjadi kepala keluarga itu. Perempuan itu bisa jadi janda, karena ditinggal suaminya atau lajang yang bertanggungjawab terhadap kebutuhan ekonomi keluarga.
”Kita bekali mereka dengan dua hal, spiritual dan non spiritual. Jangan sampai mereka menjadi Pelakor, fenomena yang sekarang lagi marak,” tambah Imron.
Dalam pembentukan forum janda itu, Imron melibatkan seluruh lurah. Sedangkan untuk menangani persoalan nanti, tentu pihaknya akan melibatkan seluruh OPD. ”Pertama kita bentuk forum janda, sekarang ini kita kumpulkan seluruh lurah untuk data janda,” tandas Imron,
Pembentukan forum itu, memgacu pada landasan aturan hukum, diantaranya Perda pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Nomor 9 tahun 2016. Selain itu juga amanat UU.
”Data BPS juga menyebutkan pada tahun 2006 dan 2007, ada 13,6% jumlah rumah tangga yang dipimpin perempuan sebagai kepala keluarga, ini yang harus kita pikirkan. Sebagai wadah berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga,” pungkas pejabat alumnus STPDN ini.
Program anyar DPPAKB ini mendapat atensi dari lembaga wakil rakyat. Kalangan DPRD Kota Mojokerto mengingatkan agar sitem seleksi dan rekrutmen anggota forum dilakukan secara fair dan benar.
”Jangan sampai nanti rekrutmen anggotanya tidak memiliki standard yang jelas. Karena ini merupakan kelompok yang sensitif di masyarakat,” ujar Deny Novianto anggota DPRD Kota Mojokerto asal Demokrat.
Politikus senior ini juga menambahkan, setelah forum ini terbentuk, harus disusun program maupun anggaran secara benar dan tepat sasaran. ”Nanti sesuai dengan fungsi kami di dewan. Kami akan membantu dalam penganggarannya bersama eksekutif,” pungkas anggota DPRD Kota Mojokerto dua periode ini. [kar]
Data Rekapitulasi Perempuan Kepala Keluarga di kecamatan di Kota Mojokerto per 31 Desember 2017.
1. Kec Kranggan Berjumlah 997 orang
2. Kec Magersari Berjumlah 1.735 orang
3. Kec Prajurit Kulon Berjumlah 828 orang
Total 3.560 orang
Sumber : DPPAKB Kota Mojokerto.

Tags: