Cegah Kanker Bersama Ayah di Bulan Sehat

(Peringatan Hari Kanker dan Hari Ayah, 12 November)

Oleh :
Sintia Elita Maharani
Mahasiswi Universitas Muhamadiyah Malang

Tanggal 12 November diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional sekaligus Hari Ayah Nasional.  Dua momen yang sering terlupakan dari tanggal 12 November ini.  Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan pederita kanker di Indonesia sampai tujuh kali lipat. Tak hanya di dalam  negeri, kanker juga menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia.  Merujuk data Balitbang Kementerian Kesehatan (2013) ada 347.792 orang atau sekitar 1.4‰ (permil) dari jumlah penduduk Indonesia yang menderita kanker.
Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker dengan kanker paru – paru yang masih memimpin daftar kematiannya dengan korban sebanyak 1,59 juta kasus, disusul kanker hati dengan 745 ribu kasus dan kanker saluran pencernaan sebanyak 723 ribu kematian.  Bahkan hingga kini tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks masih terus terjadi di Indonesia.
Itu membuat kanker serviks disebut sebagai penyakit pembunuh wanita nomor 1 di Indonesia.  Tingginya angka penderita kanker serviks di Indonesia membuat WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker terbanyak di dunia.  Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) memiliki catatan bahwa dalam rentang waktu Januari – Juni 2014, sudah terjadi 88.106 kasus penderita kanker.  Jumlah yang sangat memprihatinkan, dalam rentang waktu enam bulan kanker sudah mampu mencetak korbannya sebanyak itu.
Melihat hasil survei tersebut, kesadaran masyarakat tentang faktor – faktor penyebab kanker dirasa masih sangat kurang.  Banyak sumber yang menggemborkan penyebab kanker tapi masih saja diacuhkan.  Menurut Infodatin (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia), lebih dari 30% kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor risiko perilaku dan pola makan, yaitu : (1) indeks massa tubuh tinggi, (2) kurang konsumsi buah dan sayur, (3) kurang aktivitas fisik, (4) penggunaan rokok, dan (5) konsumsi alkohol berlebihan.
Merokok merupakan faktor risiko utama kanker yang menyebabkan terjadinya lebih dari 20% kematian akibat kanker di dunia dan sekitar 70% kematian akibat kanker paru – paru di seluruh dunia.  Secara ringkasnya, faktor risiko penyebab kanker dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu faktor genetik, faktor karsinogen (diantaranya yaitu zat kimia, radiasi, virus, hormon, dan iritasi kronis) , dan faktor perilaku / gaya hidup seperti yang telah dipaparkan diatas yaitu merokok, pola makan yang tidak sehat, konsumsi alkohol, dan kurang aktivitas fisik.
Bagi para lelaki pantangan merokok sepertinya menjadi hal yang sangat sulit untuk dihindari.  Mulai dari dewasa hingga remaja pasti punya seribu satu alasan untuk menjawab pantangan ini.  Tidak keren, kurang lengkap, penenang stres, dan lain sebagainya adalah alasan yang sering digunakan para lelaki.  Jika sudah begitu hanya diri sendiri lah yang akan sadar ketika sudah terserang penyakitnya.  Asap rokok hanya akan jadi pembunuh sekitar dan diri sendiri.
Begitupun dengan pergaulan jaman sekarang yang tidak asing lagi dengan alkohol.  Untuk hal ini memang pelakunya tidak sebanyak perokok, namun alasan nya sama.  Para remaja akan bilang tidak keren dan para dewasa akan bilang penghilang stres.  Itu sudah menjadi alasan klasik masa kini.  Padahal sebenarnya tidak harus dengan rokok dan alkohol seseorang untuk dikatakan keren atau penghilang stres.  Masih banyak alternatif lain yang malas untuk digali dan dilakukan.
Dalam rangka pencegahan, tentunya dengan tidak melakukan penyebab – penyebab tersebut akan dapat menghindarkan diri atau meminimalis tubuh terkena penyakit kanker.  Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memiliki jargon andalan untuk menangani hal ini yaitu “Cegah Kanker dengan menerapkan perilaku CERDIK.  Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres”.  Perilaku cerdik ini tentunya tidak membutuhkan banyak biaya.  Mengingat bahwa pengobatan untuk yang sudah terkena penyakit kanker akan jauh lebih mahal.  Dalam 88.106 kasus yang terjadi pada rentang waktu enam bulan saja, dapat diperkirakan menelan biaya sebesar 124,7 miliar rupiah dan itu masih belum termasuk biaya rawat inap.  Kantong bisa jebol hanya untuk mengobati penyakit kanker.  Bukan manusia saja yang terkena kanker tapi bisa-bisa dompet pun juga terkena kanker (kantong kering).
Ada beberapa tips murah yang dapat dilakukan untuk menerapkan perilaku cerdik , terlebih lagi dalam rangka menyambut bulan sehat atau peringatan hari kesehatan nasional.  Mengingat bahwa tanggal 12 November selain diperingati sebagai Hari kesehatan Nasional juga diperingati sebagai Hari Ayah Nasional.
Pertama, Cek kesehatan secara berkala.  Anda bisa mengajak ayah yang kebanyakan pasti sibuk dengan pekerjaannya hingga lupa dengan kondisi kesehatan.  Kebanyakan para ayah akan memeriksakan tubuhnya apabila dirasa kurang baik saja, padahal seumur para ayah itu justru sudah sewajibnya untuk cek kesehatan secara berkala.
Kedua, enyahkan asap rokok.  Meski hal ini sulit bagi para ayah yang sudah menjadi pecandu rokok, namun coba lah ajak ayah Anda untuk merasakan manisnya permen atau nikmatnya jajanan buatan Anda.  Bahkan jika ayah Anda bersemangat, akan lebih asik lagi ketika beliau mau membuat jajanan tersebut bersama Anda.
Ketiga, rajin aktivitas fisik.  Dalam hal ini Anda bisa mengajak ayah untuk lari – lari kecil di pagi hari, atau hanya sekedar jalan santai di taman, atau bersepeda bersama.  Mungkin ada olahraga lain yang Anda dan ayah sama – sama menyukai/ menguasai, olahraga tersebut juga bisa digunakan sebagai salah satu alternatif pilihan untuk olahraga bersama. Kegiatan seperti ini baiknya dilakukan secara berkala.  Mengasikkan, ringan , murah , dan menyehatkan.
Keempat, diet dengan kalori seimbang.  Makanan sehat tidak harus yang hambar atau tidak enak dimakan.  Anda mungkin bisa mengajak ayah untuk melihat-lihat menu resep unik di internet tentang olahan sayur kemudian memasaknya.  Begitupun dengan olahan buah, jika kalian sama – sama ingin sesuatu yang berbeda untuk cara memakannya.  Olahan buah yang tepat bisa juga digunakan untuk cemilan nonton tv bersama.
Kelima, istirahat yang cukup.  Istirahat adalah satu bagian penting dalam menjaga kesehatan.  Ajak ayah Anda untuk melakukan powernap atau tidur singkat di siang hari, mungkin dengan di iringi lagu tenang favorit kalian.  Tidur singkat di siang hari akan meningkatkan konsentrasi sehingga dapat berpengaruh dalam kecerdasan.  Jangan ajak ayah untuk begadang diatas jam 10 malam, karena pada jam 11 malam sampai dengan  awal jam 1 dini hari, Sistem detox di bagian hati harus berjalan dalam kondisi kita tertidur pulas.
Keenam, Kelola stres.  Sering – sering lah bercanda dengan ayah, dan bertukar pikiran dengannya.  Bahagia dan relaks ternyata adalah salah satu kunci yang mampu mengendalikan kondisi kesehatan seseorang.  Orang yang sering merasa senang akan jauh lebih sehat daripada yang sering merasa tertekan.  Anda bersama ayah juga dapat meluangkan waktu sekali dalam seminggu untuk menjelajahi wisata di dalam kota/ kabupaten hingga luar kota.

———– *** ————

Tags: