Cegah Kekerasan Seksual, Grab Kenalkan Fitur Keamanan Terbaru

Surabaya, Bhirawa
Makin peliknya tantangan keselamatan transportasi di Indonesia, memacu penyedia transportasi online Grab menghadiirkan solusi dengan fitur-fitur keselamatan terbaru. Fitur-fitur ini diklaim merupakan bagian dari Roadmap Teknologi Keselamatan untuk mencapai nol insiden. Termasuk di dalamnya mencegah terjadinya kekerasan seksual pada pengemudi (driver) dan penumpang perempuan.
Fitur – fitur ini dikenalkan dalam acara Safety Roadshow di sejumlah kota besar di Indonesia, termasuk Surabaya yang menjadi kota kedua penyelenggaraan acara setelah Bandung.
City Manager Grab Surabaya Dede Sadeli menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir ada peningkatan jumlah pengemudi perempuan. Saat ini secara nasional ada sekitar 50 ribu pengemudi mobil dan motor, sekitar 20 persennya berada di Jatim. Sedangkan pengguna layanan dari kalangan perempuan juga terus meningkat.
“Untuk keamanan pengemudi dan penumpang perempuan, kami kenalkan fitur keamanan terbaru. Fitur ini dihadirkan salah satunya karena rawannya kasus kekerasan seksual terutama pada perjalanan malam hari,” katanya dalam realesenya, Kamis (18/7).
Dijelaskannya ada dua fitur baru yang dikenalkan yakni tombol darurat (SOS Button) dan penyamaran nomor telepon pemanggil (Number Masking). Dua fitur ini melengkapi tiga fitur keselamatan yang sudah dihadirkan sebelumnya, yakni Share My Ride (bagikan lokasi perjalanan), Fee Call (VoIP) dan verifikasi wajah penumpang dan pengemudi melalui swafoto.
Dede menjelaskan melalui SOS Button memungkinkan para penumpang untuk mendaftarkan tiga kontak darurat dalam aplikasi Grab. Apabila terjadi keadaan darurat saat melakukan perjalanan, penumpang dapat menekan tombol darurat dan sistem Grab akan secara otomatis mengirimkan pesan peringatan kepada kontak darurat yang sudah didaftarkan sebelumnya atau memberikan notifikasi kepada tim Customer Experience Grab yang akan segera menghubungi penumpang.
Sedangkan fitur penyamaran nomor telepon pemanggil (Number Masking), Grab akan menggunakan nomor telepon virtual dalam setiap perjalanan yang dilakukan melalui aplikasi, sehingga mitra pengemudi dan penumpang tidak akan memiliki akses kepada nomor telepon pribadi masing-masing.
“Prinsipnya kami ingin pengemudi dan penumpang aman. Karena itu kami terapkan banyak filter, bahkan untuk malam hari, pengemudi wanita hanya menerima pesanan dari penumpang perempuan saja. Demi keselamatan mereka kami bekerjasama dengan berbagai pihak di antaranya dengan Komnas Perempuan, kepolisan,” katanya.
Menurut Dede sejak digulirkan fitu-fitur ini, kasus- kasus kekerasan seksual yang dialami pengemudi dan penumpang perempuan turun hingga 80%. Fitur keselamatan akan diupdate terus hingga kasus kekerasan seksual dan kecelakaan bisa ditekan menjadi nol insiden.
Sementara itu Komisioner Komnas Perempuan Masruchah menjelaskan pada kurun waktu 2013 hingga 2017 kasus kekerasan seksual di Indonesia termasuk yang terjadi di moda transportasi mencapai 12.951 kasus.
Bahkan pada 2018 pihaknya mencatat ada 4.609 kasus kekerasan seksual yang ditangani oleh 298 lembaga swasta dan pemerintah, termasuk di Surabaya oleh Savy Amira Women Crisis Center.
“Ini jadi catatan bagi penyelenggara transportasi baik konvensional dan online untuk menyiapkan rambu-rambu agar kekerasan seksual bisa dicegah,” katanya. [cty]

Tags: