Cegah Kenakalan Remaja, Fandi Utomo Galakkan Pendidikan Pesantren

Fandi Utomo saat peresmian Pondok Pesantren Nulur Hidayah Pandugo Rungkut, Minggu (25/11). [andre indrayana sasmita/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Kenakalan remaja di Surabaya menjadi perhatian tersendiri bagi Caleg DPR RI Fandi Utomo. Apalagi beberapa hari kemarin ditemukan perilaku menyimpang anak-anak muda Kota Pahlawan yang menghirup lem dan meminum air rebusan pembalut agar bisa mabuk.
Calon Wali Kota Surabaya ini memandang, penguatan nilai-nilai agama di kalangan anak muda sangat penting untuk mencegah kenakalan remaja. Dengan bekal pendidikan agama yang baik, sejak dini mereka akan mengetahui mana yang baik dan buruk.
”Hukum positif kita inline atau sejalan dengan nilai agama. Semakin banyak tahu nilai agama, maka ketaatan terhadap hukum positif akan bagus,” ujar Fandi Utomo dalam peresmian Pondok Pesantren Nulur Hidayah Pandugo Rungkut, Minggu (25/11).
Calon DPR RI Dapil 1 (Surabaya – Sidoarjo) ini memandang, penguatan nilai agama salah satunya dengan memaksimalkan keberadaan pondok pesantren. Pesantren bukan saja mengurangi, tapi mengendalikan sekaligus menjadi katalis dan mengarahkan anak muda patuh, taat dan menjadi pembelajar.
Mengingat peran penting pesantren dalam penanaman agama, Fandi Utomo sangat mendukung peresmian pondok pesantren Nurul Hidayah. Harapannya, kehadiran pesantren ini bisa memperjuangkan pendidikan agama dan al-qur’an.
”Saya dan seluruh keluarga besar PKB mendukung, mudah-mudahan pondok ini berkembang baik. Karena pesantren bagian perjuangan untuk mencerdaskan dan mensejahterkan orang muslim di Surabaya,” ujar politisi yang oleh Guberunur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa didorong maju dalam Pilwali kota Surabaya ini.
Selain pesantren sebagai lembaga pendidikan agama, di dalam perspektif nasional, pesantren berperan menjadi embrio yang kuat lahirnya prinsip-prinsip kebangsaan.
”PKB menginisiasi undang-undang pesantren, di dalamnya mendorong penguatan substansi pendidikan di luar pendidikan keagamaan yang berlangsung sekarang, sehingga ada posisi yang seimbang antara pesantren dengan sekolah umum,” jelas politisi yang juga didukung Cawapres Ma`ruf Amin ini.
Pimpinan Majelis Dzikir dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah Nyai Hj Elok Zulaikhoh menjelaskan, majelis dzikir yang diasuhnya berkembang mulai 2007. Keberadaan majelis ini terus dikembangkan sehingga menjadi pesantren sejak dua tahun lalu.
Majelis dzikir Nurul Hidayah sudah memiliki jamaah yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Timur, terutama Surabaya dan Sidoarjo. Menurutnya, majelis dzikir memiliki manfaat yang besar, terutama dalam penanaman agama.
”Kita kan berdoa, dzikir itu doa, karena doa memiliki kekuatan yang luar biasa, makanya peresmian pesantren ini juga barengkan dengan peringatan maulid nabi,” ujarnya.
Peresmian pesantren ini dihadiri oleh ribuan jamaah. Mereka berasal dari Fatayat NU Pandugo Rungkut, Majelis Dzikir, dan Forum Muballighoh Surabaya – Sidoarjo.
”Kita undang Pak Fandi karena beliau memiliki kepedulian dengan majelis dzikir, tiap kali diundang pasti datang,” katanya. [dre]

Tags: