Cegah Kenakalan Remaja Sidoarjo Lewat KIP KRR

Para pelajar dari SMPN 4 Sidoarjo bertanya akibat kenakalan remaja kepada narasumber dr Arif. [achmad suprayogi/bhirawa]

Para pelajar dari SMPN 4 Sidoarjo bertanya akibat kenakalan remaja kepada narasumber dr Arif. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kenakalan remaja kini kondisinya sudah sangat mengkawatirkan. Hampir tak ada tempat untuk berbuat baik. Mulai dari rumah hingga ke sekolah, selalu dipenuhi dengan gangguan lingkungan masalah yang mengakibatkan kenakalan remaja.
Untuk mencegah kenakalan remaja itu, Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPM PKB), melalui Bidang KB dan KS (Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga) langsung melakukan penelitian dan turun langsung ke sekolah-sekolah, untuk memberikan penyuluhan kepada pelajar, terutama SMP tentang efeknya pergaulan bebas yang telah dilakukan.
Adapun program-program pemerintah untuk mencegah pergaulan bebas para remaja banyak meningkatkan akses informasi tentang KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja). Peningkatan akses pelayanan PIK (Pusat Informasi dan Komunikasi) KRR, peningkatan kualitas PIK KRR serta peningkatan kualitas jaringan keterpaduan program. Kegiatannya berupa siaran, Talk Show dan konseling pada remaja baik langsung maupun tak langsung melalui elektronik.
Kepala Bidang KB dan KS, Henny Kristianya SPd MPd saat memberikan penyuluhan di SMPN 4 Sidoarjo mengatakan kalau pergaulan remaja sudah sangat mengkawatirkan. Hasil kajian yang dilakukan Pemkab Sidoarjo terhadap masalah pergaulan bebas remaja masih tergolong tinggi. Remaja yang telah melakukan pacaran dengan berpegangan tangan mencapai 90%, bahkan yang berani melakukan hubungan seksual telah mencapai 24%.
Meski sebagaian remaja telah menyadari resiko bila melakukan hal-hal yang terlarang, akan mengancam masa depannya, bahkan sampai dikucilkan masyarakat. Namun sebagian besar aktivitas remaja yang berpacaran dan melakukan pegangan tangan masih mencapai 90%, berciuman 80%.
Dihadapan 300 pelajar SMPN 4 Sidoarjo, Henny menjelaskan, ada pergaulan yang lebih dari itu juga tak sedikit, menyerempet aktivitas yang berbahaya. ”Seperti meraba bagian tubuh lawan jenis yang sensitive sebanyak 62%, berpelukan 70%, meraba alat kelamin lawan jenis 46%, melakukan oral seks 29%, petting 33%, hingga ada yang sudah berani melakukan hubungan seks sebanyak 24%,” jelasnya.
Sebanyak 200 remaja yang diteliti, sekitar 60% mengaku telah berpacaran hingga dua kali. Bahkan ada yang mengaku sampai lima kali lebih. Aktivitas bersama pacarnya tak hanya sekedar jalan-jalan, Curhat, nonton film, berolahraga, shopping. ”Tetapi tak jarang juga yang melakukan aktivitas merembet pada seksualitas, yakni mengakses film porno sebanyak 65%, membaca majalah seks 55% dan nonton film porno sebanyak 50%,” jelas Henny lagi.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 4 Sidoarjo, Drs Muflich Hasyim MPd menambahkan kalau kegiatan seperti ini sangat baik sekali. Untuk mengurangi kenakalan anak-anak itu harus digantikan dengan banyaknya aktivitas. ”Jadi anak-anak jangan diberikan tempat bermain yang lebih luas, perbanyak kegiatan-kegiatan yang bermanfaat,” katanya. [ach]

Tags: