Cegah Korban, Pembangunan Jebakan Pasir Jalur Klemuk Mendesak

Laka antara mobil elf dan sepeda motor hingga menyebabkan pengendara motor tewas semakin mendesak segera dibangunnya jebakan pasir di jalur alternatif Klemuk

Kota Batu, Bhirawa
Pembangunan jebakan pasir di sepanjang jalur alternatif Klemuk, Jl Rajekwesi Kelurahan Songgokerto, Kota Batu semakin mendesak segera direalisasikan. Hal ini menyusul adanya korban meninggal dalam laka lantas yang terjadi di jalur tersebut dalam arus mudik Lebaran kemarin. Padahal pembangunan jebakan pasir ini sudah direncanakan sejak tahun 2017 lalu.
Diketahui, dalam rapat bersama yang digelar Dishub Kota Batu untuk penanganan mudik Lebaran di tahun 2017, diputuskan untuk membangun jebakan pasir untuk mengantisiasi kecelakaan yang terjadi di jalur alternatif Klemuk. Selain jebakan pasir, juga ada 4 keputusan lain yang dibuat. Yaitu, menambah rambu lalu lintas, memasang portal agar kendaraan besar tidak bisa melintas, menambah penerangan jalan, dan memberlakukan jalur satu arah.
“Jalur alternatif ini tetap difungsikan, hanya diberlakukan satu jalur, dari arah Pujon menuju Kota Batu bukan sebaliknya, kita juga berencana membangun jebakan pasir untuk kendaraan yang remnya blong,” ujar Kepala Dishun Kota Batu, Susetya Herawan, Selasa (11/6).
Kepala Bidang Rekayasa Lalu Lintas, Dishub Kota Batu, Hariadi mengatakan bahwa pembangunan jebakan pasir ini yang leading sector adalah Bina Marga (DPUPR). Adapaun pasca kecelakaan maut di Klemuk pada hari Sabtu (8/6) lalu, pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari seksi keselamatan transportasi.
Terpisah, menyikapi laka maut di jalur Klemuk, Kasat Lantas Polres Batu AKP Dyana Suci Listyawati mengatakan bahwa hal itu disebabkan kelalaian pengemudi Elf. Karena sudah ada rambu larangan untuk kendaraan besar, seperti bus, truk, dan elf untuk melewati jalur tersebut.
“Jadi yang diperbolehkan melewati jalur alternatif Klemuk adalah kendaraan kecil, mulai R2 (sepeda motor) dan R4 (mobil roda 4). Sementara untuk R6 (bus dan truk) dan kendaraan di atas R6 (truk besar dan truk gandengan dilarang melintas di jalur ini (jalur alternatif Klemuk),” jelas Diyana.
Sementara, Kabid Bina Marga DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat membenarkan adanya wacana membangun jebakan pasir, namun hingga kini belum terealisasi.
“Dulu sempat kita koordinasikan dengan forum lalu lintas di Dishub, saat itu teman-teman di Seksi Keselamatan Transportasi Dishub berencana bikin jebakan pasir juga. Tapi hingga kini belum terealisasi mungkin ada rencana lainnya kami kurang paham,” ujar Alfi.
Menurutnya pembangunan sarana prasarana penunjang keselamatan pengguna jalan ada di ranah seksi keselamatan transportasi. Jika Bina Marga dimintai dukungan, Alfi mengatakan siap memberikan suport, seperti untuk penataan kontur tepi jalan.
Dalam rapat tersebut, Bina Marga mendapatkan tugas memasang speed trap/polisi tidur untuk pengendalian kecepatan. “Semua itu sudah langsung kita kerjakan,” pungkas Alfi.(nas)

Tags: