Cegah Malaria, Dinkes Kabupaten Tulungagung Amati Laguna Pesisir Pantai

Petugas Dinkes Kabupaten Tulungagung saat melakukan pengamatan laguna di pesisir pantai selatan untuk mencegah penyebaran penyakit malaria.

Tulungagung, Bhirawa.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung melakukan pengamatan genangan air laut atau laguna di pesisir pantai selatan. Pengamatan ini untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk Anopheles yang menyebabkan penyakit malaria.

“Pengamatan ini dilakukan jangan sampai ada lagoon (laguna)yang ngantong sehingga akan menjadi tempat perlindungan nyamuk Anopheles,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, Didik Eka, Senin (29/5).

Menurut dia, laguna di pesisir pantai boleh saja ada. “Tetapi, airnya harus kembali ke laut,” sambungnya.

Ada pun sejumlah laguna di pesisir pantai selatan yang dilakukan pengamatan oleh Dinkes Kabupaten Tulungagung, di antaranya di Pantai Bayem, Pantai Gemah dan Pantai Klatak.

Selanjutnya Didik Eka menandaskan kasus penyakit malaria di Kabupaten Tulungagung masih ada. Namun, semuanya merupakan kasus impor. Itu artinya kasus penyakit malaria tersebut penularannya berasal dari daerah lain.

“Kasusnya pun di Tulungagung tidak banyak. Paling 10 kasus. Tetapi semuanya kasus impor. Jadi orang-orang yang bepergian ke daerah endemis malaria,” paparnya.

Diakui dia, kasus penularan penyakit malaria rentan terjadi saat musim kemarau seperti saat ini dan harus diwaspadai. “Ya itu karena ada laguna. Cekungan-cekungan pertemuan air tawar dan air laut,” tuturnya.

Didik Eka kemudian membeberkan terdapat tiga kecamatan di Kabupaten Tulungagung yang termasuk reseptif malaria dan menjadi tempat perkembangbiakan vektor malaria. Yakni Kecamatan Besuki, Tanggunggunung dan Kalidawir.

“Di Tulungagung tidak ada daerah endemis malaria. Ini karena sudah tidak ada lagi penularan setempat,” pungkasnya. (wed.hel)

Tags: