Cegah Pencemaran Lingkungan, PGN Siap Pasok Gas

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Perusahaan Gas Negara (PGN) menyatakan siap memasok gas bagi keperluan aktivitas Teluk Lamongan. Upaya bertujuan untuk menjaga lingkungan dan mengurangi pencemaran di pelabuhan bertaraf internasional itu.
Elda Sutarda Direktur Kepala Departemen Keuangan Perusahaan Penjualan dan Layanan Pelanggan Gas Negara (PGN) mengatakan, pihaknya siap kapan saja dan berapapun gas yang dibutuhkan Pelabuhan Teluk Lamong. “Kita sedang menunggu dari pihak Teluk Lamong,’ungkap Elda Sutanda, Kamis (7/8).
Sementara itu, Kahumas  PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Edi Priyanto ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya kemarin menyatakan, sejauh ini masih belum ada pengajuan dari pihak PGN, intinya Pelabuhan  Teluk Lamong terbuka lebar bagi siapa saja, yang penting ada keterkaitan dan memang dibutuhkan oleh Teluk Lamong. “Sejauh ini soal kerja sama gas ini sudah dilakukan dengan pihak Pertamina, sedangkan bagi perusahaan lain belum ada, termasuk dengan PGN,” jelas Edi Priyanto.
Memang PT Pelindo III mendesain Terminal Teluk Lamong sebagai terminal yang ramah lingkungan.  Alhasil, proyek perluasan Pelabuhan Tanjung Perak itu akan mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di lokasi terminal.
Peralatan bongkar muat misalnya, nantinya akan digerakkan dengan menggunakan tenaga listrik.  Pasokan listrik nantinya akan diperoleh dari PLN dan pembangkit listrik yang akan dibangun oleh Pelindo III di lokasi Terminal Teluk Lamong.
“Kami menggandeng PT Rekayasa Industri (Rekind) untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Terminal Teluk Lamong.  Diawal operasi tahun 2014 kami membutuhkan listrik sekitar 16 MW, tahun 2016 30 MW, dan ditahun 2018-2020 sekitar 100 MW,” jelas Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo III Husein Latief
Sejalan dengan Pelindo III, Ketua DPC Organda Khusus Pelabuhan Tanjung Perak Kody Lamahayu menyatakan dukungannya terhadap penggunaan energy alternatif di pelabuhan.  Bahkan, dukungan itu dituangkan dalam sebuah nota kesepahaman yang ditandatangani bersama oleh kedua belah pihak.
Dalam nota kesepahaman itu dinyatakan bahwa Organda akan  mendukung setiap kegiatan mobilitas barang dengan menggunakan truk di lingkungan Terminal Teluk Lamong.  Bukan hanya itu, Organda juga akan melakukan penyesuaian armada yang akan beroperasi di Terminal Teluk Lamong.
Nantinya, truk-truk yang melakukan kegiatan di Terminal Teluk Lamong juga akan menggunakan bahan bakar gas baik LNG atau CNG. Khusus truk yang masih menggunakan mesin diesel, mereka akan diwajibkan menggunakan mesin dengan standar emisi Euro 4 yang ramah lingkungan. “Secara bertahap, mulai tahun depan kami akan menyiapkan truk trailer dan truk bak terbuka berbahan bakar gas untuk mendukung pengiriman barang di Terminal Teluk Lamong,” kata Kody.
Organda juga akan mendukung pengoperasian Automated Container Transporter (ACT) sebagai angkutan khusus petikemas yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Perak dan Terminal Teluk Lamong serta depo-depo petikemas. [ma]

Tags: