Cegah Penyebaran Covid-19, Rumah Pasien ODP Ditempeli Poster

Rumah pasien ODP ditempeli poster oleh Tim Gugus Tugas Covid 19 Gresik. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap II sudah diperketat, penyebaran virus Corona atau Covid -19 di Gresik masih terus tinggi.
Oleh sebab itu, untuk.memutus penyebaran virus yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya ini Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Gresik punya cara lain. Salah satunya, setiap pasien masuk ODP (Orang Dalam Pengawasan), rumahnya ditempeli poster. Bunyi poster “Penghuni dilarang keluar rumah dan menerima tamu”.
Menurut Tim Gugus Tugas Penanganan Covid -29 Kabupaten Gresik, cara ini diharapkan bisa memperketat pasien ODP agar tidak keluyuran.
Sebab, penyebaran virus ini salah satunya juga disebabkan melalui penularan secara fisik. Itu sebabnya, kalau tidak ada kepentingan warga diminta tetap tinggal di rumah dan hindari kerumunan massa dan jaga jarak.
Koordinator Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Gresik, M. Nadlif menjelaskan, pihaknya sudah memasang poster berukuran 2 x 1 meter itu di sejumlah rumah pasien ODP. Mereka adalah pasien yang menjalani karantina mandiri. Poster berisi peringatan itu sudah terpasang di sejumlah rumah pasien ODP.
Menurut Nadlif, yang juga Kabag Kepegawaian Pemkab Gresik ini cara ini dinilai efektif. Pemasangan poster itu juga bisa memberikan efek sosial begitu luas kepada masyarakat.
“Dengan adanya banner itu diharapkan masyarakat bersama seluruh Tim Satgas Covid 19 desa ikut melakukan pemantauan sampai yang bersangkutan dinyatakan sembuh,” kata Nadlif yang juga Pj Sekretaris Daerah Gresik ini
Upaya pencegahan ini, imbuh Nadlif, sesuai arahan Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto. Bupati minta PSBB tahap ke II difokuskan pada pemantauan masyarakat desa. Selain itu, Bupati juga minta Polres Gresik juga menambah personel pelaksanaan PSBB tahap II ini.
“Selama ini cek poin PSBB hanya dijalan raya. Setelah itu yang bersangkutan kemana kita tidak tahu. Maka dari itu dengan meningkatnya pemantauan masyarakat desa diharapkan bisa meminimalisir penyebaran virus,” jelasnya.
Ditambahkan Nadlif, PSBB tahap II juga akan fokus pada jaring pengaman sosial dan pysical distancing aktivitas di pasar. Untuk bantuan jaring pengaman sudah lebih dari 80 persen desa melalukan pencairan BLT Dana Desa (DD).
“Jadi kami harus memberikan perhatian ekstra untuk mengawal kelancaran. Sedangkan untuk aktivitas masyarakat di pasar selama ini memang masih banyak yang belum menerapkan sosial distancing. Ini yang nanti menjadi fokus satgas,” katanya.
Sementara itu, adapun update kasus Covid-19 per Senin (18/5/2020) di Kab Gresik, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 220 orang. Selanjutnya Orang Dalam Risiko (ODR) ada 1.119 orang dan yang sudah lepas pengawasan 1.074 orang.
Sedangkan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.157 orang. Rinciannya, yang masih dipantau 167 orang, dan selesai dipantau 990 orang.
“Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) per hari ini sebanyak 186 orang. Rinciannya, dalam pengawasan 45 orang, dan selesai pengawasan 135 orang. Sementara yang meninggal sebanyak 6 orang,” pungkasnya. [eri.adv]

Tags: