Cegah Pernikahan Dini, DPPKB Situbondo Bersama TP-PKK Gelar Penyuluhan KB

Ketua TP PKK Situbondo Hj Juma’ati Karna Suswandi, saat memberikan pengarahan kepada para kader KB pada kegiatan program bangga kencana. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Guna untuk menekan terjadinya lonjakan angka pernikahan dini serta untuk menggalakkan usia perkawinan sesuai UU, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Situbondo bersama TP-PKK Kabupaten Situbondo mengadakan kegiatan penyuluhan KB bertema ‘Program Bangga Kencana” di aula Kantor Kecamatan Suboh kemarin. Diharapkan dari kegiatan ini tercipta keluarga dan rumah tangga yang berkualitas dan unggul.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua TP-PKK Kabupaten Situbondo, Hj Juma’ati Karna Suswandi, dengan didampingi Kepala DPPKB, H Imam Ghazali dan Wakil Ketua TP PKK, Hj Hosnatun bersama Muspika berikut peserta penyuluhan KB dari Kader Muslimat NU, Kader Fatayat NU, Kader PKK Desa serta sejumlah pengurus PKK Kecamatan Suboh.

Imam Ghazali, Kepala DPPKB Kabupaten Situbondo mengatakan, kegiatan sosialisasi penyuluhan KB Program Bangga Kencana sudah memasuki hari ketiga. Nanti, aku Imam Gazali, juga akan digelar kegiatan serupa pada 28 September mendatang yang bersamaan dengan hari puncak kontrasepsi se-dunia. “Kegiatan ini juga akan dilaksanakan di Puskesmas se-Kabupaten Situbondo,” beber mantan Camat Panji itu.

Masih kata Imam Gazali, dari kegiatan ini pihaknya ingin memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa pernikahan dini memiliki banyak dampak negatif yaitu sangat rentan terjadinya kematian pada ibu saat melahirkan. “Ya, bayi yang dilahirkan kerapkali mengalami gizi buruk (stunting). Pernikahan dini juga berdampak terhadap kesejahteraan ekonom masyarakat,” jelas mantan Plt Kepala DPPPA Kabupaten Situbondo itu.

Di sisi lain, Ketua TP PKK Kabupaten Situbondo, Hj Juma’ati Karna Suswandi dalam arahannya banyak menekankan tentang pentingnya kegiatan penyuluhan KB Program Bangga Kencana. Isteri Bupati Bung Karna itu berharap kegiatan tersebut dapat menurunkan angka stunting dan dapat mencegah terjadinya pernikahan dini di Kabupaten Situbondo.

“Situbondo tercatat sebagai salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki angka pernikahan dini cukup besar. Buktinya pada bulan Juli 2021 saja ada 514 pernikahan dini atau sebesar 19,93 persen,”pungkas Juma’ati.[awi]

Tags: