Cegah Simpang Siurnya Data, Pemkot Batu Tunjuk Jubir Covid-19

Konferensi Press usai Rakor Gugus Tugas Covid-19 di Balaikota Batu, Senin (30/3) malam.

Kota Batu, Bhirawa
Adanya kesimpang siuran atau ketidakpastian data terkait warga terindikasi terjangkit virus corona (covid-19), baik yang masih ODR, ODP, hingga yang Positif (confirm) menjadi bahan evaluasi Pemerintah Kota Batu.
Pemkot akhirnya menunjuk pejabat sebagai Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanggulangan Pandemi Covid -19. Diharapkan dengan adanya satu jubir covid-19 bisa mengantisipasi adanya perbedaan data dan informasi di tengah masyarakat tentang perkembangan penyebaran virus corona di Kota Batu.
Diketahui, pejabat yang ditunjuk sebagai Jubir Covid-19 adalah M.Chori yang kesehariannya menjabat sebagai Kepala Bapelitbangda Pemkot Batu. Penunjukkan Chori dilakukan setelah dilakukannya Rapat Koordinasi antara Ketua Gugus Tugas bersama Wakil Walikota, Kepolisian, dan TNI.
Mengawali tugasnya sebagai Jubir, Chori menjelaskan bahwa dalam penanganan virus corona ini, Kota Batu mendapat jatah 80 alat rapid test. Namun saat ini baru datang 40 alat yang telah diterima Kota Batu.
Dan rapid test ini aan diprioritaskan kepada para tenaga medis baru kemudian kelompok orang yang masuk kategori PDP serta ODP.
“Rapid tes Kota Batu menurut data Dinkes, jatah 80, baru sampai 40. Prioritas tenaga medis karena mereka garda terdepan. Kedua mereka yang masuk kategori yang ada gejala. Kami lakukan secara selektif,” ujar Chori, Selasa (31/3).
Chori juga melaporkan bahwa saat ini sudah ada 210 ODR yang dinilai tanpa gejala atau sehat. Adapun untuk ODP 80 orang, setelah menjalani isolasi 18 orang dinyatakan kondisi sehat.
“Artinya kunci utama menjaga imunitas kita. Kita bersama-sama menjaga untuk mengurangi aktivitas di luar, makan yang sehat dan pikiran jangan terlalu terbebani,” tambah Chori.
Chori mengajak agar masyarakat juga memberikan dukungan kepada pasien yang positif Covid-19. Dukungan itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan optimisme pasien.
Satu pasien di Kota Batu saat ini sudah berada di RS Karsa Husada. Sebelum dilarikan ke RS Karsa Husada, pasien tersebut telah mengisolasi diri sejak 17 Maret 2020. Pengumuman hasil positif keluar pada 27 Maret 2020. [nas]

Tags: