Cegah Stunting di Hari Gizi Nasional, Pemkot Probolinggo Promosikan Protein Hewani

Cegah Stunting di hari gizi nasional, Dinkes P2KB promosikan protein hewani.

Stunting di Kabupaten Probolinggo Terus Turun

Probolinggo, Bhirawa.
Aksi nyata untuk pemenuhan kebutuhan gizi cegah stunting dicontohkan oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kota Probolinggo. Ya, di peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-63, Mereka membagikan susu dan telur rebus gratis di depan kantor dinas di Jalan Suroyo.

Sasarannya adalah para pejalan kaki dan masyarakat umum yang melintas di kawasan tersebut. Adapun Tema Hari Gizi Nasional Tahun 2023 ini adalah Protein Hewani Cegah Stunting.

Disampaikan oleh Sub Koordinator Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes P2KB drg. Luluk Muyasaroh, Kamis (26/1) bahwa pembagian makanan tinggi protein ini selaras dengan program nasional untuk menurunkan angka kasus stunting.

“Tema stunting ini sudah se-Indonesia ya, memang kita harus menurunkan angka stunting di nasional, jadi hari gizi sekarang sejalan dengan pencegahan stunting yaitu protein hewani cegah stunting,” terang drg. Luluk mewakili Kadinkes dr. NH Hidayati.

Masih menurut drg. Luluk, persentase kasus stunting di Kota Probolinggo menunjukkan angka 12 persen, lebih rendah 2 persen dari target prevalensi stunting di Indonesia tahun 2024 yang sebesar 14 persen.

“Angka stunting di Probolinggo sudah turun cuma kemarin karena memang ada pendataan stunting bervariasi di seluruh kelurahan sehingga kami dari target nasional 14 persen, sudah turun di 12 persen,” jelas drg. Luluk.

Ditanya lebih lanjut mengenai target penanganan stunting di Kota Probolinggo tahun 2023, Luluk optimis bisa ditekan hingga 11 persen.

“Stunting di Kota Probolinggo mungkin kalau 0 tidak bisa, jadi mungkin penurunannya secara signifikanlah dengan kegiatan-kegiatan yang kita lakukan, bisa turun paling tidak 11 persen, ya harapannya seperti itu,” tambah Luluk.

Tidak hanya pemberian makanan gratis, peringatan HGN pagi itu juga diisi dengan sosialisasi terbuka kepada masyarakat mengenai pola makan sehat melalui slogan “Isi Piringku Kini Kaya Protein Hewani Cegah Stunting”. Yakni, setengah porsi piring berisi sayuran serta buah. Setengah porsi berikutnya adalah makanan kaya protein dan karbohidrat.

Altaf, salah seorang pelajar yang kebetulan melintas dan mendapat telur serta susu mengaku baru mengetahui adanya Hari Gizi Nasional ini. Namun, dirinya menjelaskan telah menjalankan pola makan sehat dan bergizi setiap hari “Makan tahu, tempe, sayur-sayuran seperti bayam, kangkung dan lain-lain, susu dan telur setiap hari,” ungkapnya.

Sedangkan kasus stunting di Kabupaten Probolinggo terus mengalami trend penurunan. Capaian tersebut dmerupakan kerja keras dari banyak pihak yang terlibat dalam upaya penurunan angka stunting.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto.

“Sebenarnya ada perbedaan standar data, awalnya berdasarkan survey Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) ada di angka 54%. Tapi pada survey berikutnya di angka 23%. Bila berdasarkan Bulan Timbang atau berdasarkan penimbangan langsung seluruh balita angka kita di 16%-14,6% pada tahun 2022,” katanya.

Anang mengharapkan di tahun 2023 mendatang survey SSGI di Kabupaten Probolinggo bisa turun dibawah 20% dan target 2024 sesuai dengan arahan dari Presiden RI turun menjadi 14% berdasarkan survey SSGI.

“Untuk mewujudkan target tersebut, kita akan melakukan penguatan lini lapangan TPK (Tim Pendampingan Keluarga) dan membangun soliditas TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) di Kabupaten Probolinggo,” terangnya.

Menurut Anang, penurunan kasus stunting di Kabupaten Probolinggo bukanlah pekerjaan yang mudah dan menjadi tugas bersama karena persoalan kesehatan berkaitan dengan pola hidup sehat masyarakat.

“Yang jelas, Pemerintah Kabupaten Probolinggo terus melakukan upaya untuk menurunkan angka stunting dengan melibatkan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Probolinggo,” tegasnya.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memaksimalkan TPPS yang dibentuk untuk melakukan pendampingan pada ibu hamil dan jika ada anak yang terkena stunting maka akan dibantu penambahan gizinya.

“TPPS bertugas memberikan informasi kepada remaja agar menjaga kebersihan tentang reproduksi dan kepada pasangan calon pengantin diberikan pemahaman agar menjaga kesehatan saat hamil. Kita juga berikan imunisasi secara lengkap kepada balita,” tambahnya.(wap.hel)

Tags: