Cegah Terorisme, BNPT Imbau Masyarakat Jauhi Paham Radikalisme

Brigjen Pol Hamli

Surabaya, Bhirawa
Maraknya aksi teror bom yang dilakukan kelompok teroris di Indonesia, termasuk di Jawa Timur membuat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) harus bekerja ekstra dalam hal pencegahan perkembangan paham radikalisme di masyarakat.
Tugas tersebut terus digalakkan oleh Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT. Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Hamli kepada Bhirawa mengatakan, maraknya kasus terorisme membuat BNPT semakin intens untuk mencegah meluasnya paham radikalisme di masyarakat. Salah satunya melalui pencegahan yang dilakukan BNPT, dan sesuai dengan tugas pokoknya.
“Pencegahan yang dilakukan BNPT, yakni pencegahan di hulu, bukan di hilir. Di hulu ini misalnya, orang yang banyak terpapar (terkena) akan pengaruh paham radikalisme, kita akan masuk dan mengimbau supaya tidak terpapar,” kata Brigjen Pol Hamli dikonfirmasi Bhirawa, Selasa (22/5).
Selain itu, lanjut Hamli, BNPT dalam hal ini memberi pemahaman kepada masyarakat yang belum kena supaya mereka paham ada aliran atau paham-paham yang menuju kekerasan.
Melalui Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi, sambung Hamli, pencegahan ini bisa dilakukan melalui kegiatan seminar maupun sosialisasi.
Untuk sosialisasi, kepada Bhirawa Hamli menjelaskan, ada yang dilakukan di dunia maya. Baik itu online maupun offline. Bahkan di dunia maya, sambung Hamli, ada yang terbuka dan tertutup. Yang terbuka, menurut Hamli, BNPT melakukan kontra narasi terhadap orang-orang yang terpapar paham radikalisme.
Karena, sambung Hamli, pola penyebaran radikalisme saat ini dinilai sudah mulai berkembang. Mereka kini memanfaatkan sarana media sosial seperti internet untuk menyebarkan ajaran radikalnya dan merekrut anggota baru.
“Karena itu, untuk mencegah pola radikalisme tersebut, BNPT tengah menguatkan strategi kontra narasi, seperti memperbanyak tulisan pakar-pakar untuk mengimbangi. Selain itu, media massa juga memiliki peran penting dalam melawan peredaran radikalisme di media sosial,” tegas Hamli.
Hamli menambahkan, untuk di wilayah Indonesia, seperti di Jawa Timur, BNPT mempunyai kepanjangan tangan yakni Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT). Pada FKPT ini ada beberapa bidang, seperti bidang agama, bidang sosial budaya, bidang pemuda dan perempuan, dan bidang ekososbud (ekonomi, sosial dan budaya).
“Di daerah-daerah FKPT sudah jalan semua. Artinya melakukan pemahaman pada masyarakat, dan tupoksi FKPT di daerah tujuannya memberikan pemahaman pada masyarakat jangan sampai melakukan maupun terpengaruh paham radikalisme,” tambahnya. [bed]

Tags: