Central Market Kuala Lumpur Siap Manjakan Wisatawan Berkunjung

Salah satu sudut di Central Market yang banyak dikunjungi wisatawan yang ingin berbelanja oleh – oleh Khas Negara Malaysia. [sufendhi bhirawa]

Negara Malaysia memberikan perhatian istimewa kepada para wisatawan asing yang berkunjung di Negernya. Seperti yang dilakukan Menejemen Central Market, dengan menjadikan pasar lebih menarik, lebih berkesan dan memberikan pengalaman tidak terlupakan bagi wisatan yang berkunjung di pasar yang terletak di Jl Hang Kasturi 50050, Kuala Lumpur ini.

Menurut Asisten Manager Advertising and Promotions Central Market, Sam Yap Kang Hsien, pasar yang sudah ada sejak tahun 1.888 lalu ini menjual beragam kebutuhan para wisatawan yang berkunjung di Central Market, mulai dari cindera mata khas Malaysia, seperti kaos yang bergambar ikon Negara Malaysisa yakni Menara Kembar Petronas, gantungan kunci, snack khas Malayu tradisional, produk seni serta kerajinan tangan yang semuanya asli buatan warga Malaysia. Wisatawan juga bisa belajar membatik, belajar memasak hingga terapi relaksasi kaki.
”Kalau ingin berbelanja oleh – oleh, semua ada di sini (Central Market, red), ada kerajinan tangan dan beragam cinderamata, hasil kreasi seni, juga snack khas Melayu tradisional tersedia. Hingga kaos dan baju. Pokoknya semua kebutuhan wisatawan ada disini. Kami juga akan memberikan pengalaman tidak terlupakan, dengan mengajak wisatawan belajar membatik, belajar memasak dan memberikan terapi relaksasi kaki,” ujar Sam, ketika menemui wartawan di salah satu sudut toko di Central Market, Jumat (18/10) lalu.
Sam menjelaskan, sebelum menjadi pasar seni, Central Market merupakan Pasar Besar Kuala Lumpur yang menjual barang – barang keperluan sehari – hari para penduduk dan penambang biji timah. Namun, setelah berada di bawah naungan Central Market Sdn Bhd, pasar ini diubah menjadi sebuah pasar pusat tujuan wisatawan yang kebanyakan datang dari Negara Tetangga. Seperti Indonesia, Brunei, Thailand dan India, serta Pakistan ini.
Di Central Market ini terdapat 350 kedai (stand) yang tersebar di sejumlah lorong. Keberadaan Lorong Melayu, Cina dan Lorong India ini seolah ingin menunjukkan keharmonisan warganya yang berbeda ras, namun bisa hidup berdampingan di Negara Jiran ini.
Di Central Market ada kawasan yang bernama Kasturi Walk, yang gapura pintu masuknya akan membuat penasaran wisatawan yang ingin tahu lebih dalam. Di lorong pasar yang dibangun secara modern sejak tahun 2011 ini, ada banyak kerajinan tangan, cindera mata, pakaian, hingga snack dan minuman tradisional khas Melayu.
Central Market juga memberi kesempatan para wisatawan yang memiliki budgetnya terbatas, agar tetap bisa membawa pulang oleh – oleh khas dari Negara Malaysia. Bila dibanding Sungei Wang Plaza dan Jalan Petaling. Bahkan, Central Market ini bisa disebut surganya para pecinta barang seni dan etnik.
Sebab di Lorong Seni, ada sekitar 10 studio lukisan yang menawarkan karya klasik kontemporer, karikatur dan potret. Termasuk seni batik warna – warni Malaysia yang disediakan agar tetap mewarisi tradisi nenek moyang. Upaya menarik perhatian wisatawan asing terus dilakukan dengan berbagai cara. Hal ini ditegaskan, Sam yang menemani Bhirawa, saat melihat – lihat di beberapa kedai. ”Di kedai tertentu misalnya, sudah disediakan diskon hinggga 50% bagi pengunjung yang bisa menunjukkan paspornya,” tegasnya.
Salah satu pemilik kedai yang merupakan pasangan suami istri, Junz Cheah-Deepavali, misalnya agresif menawarkan herbal penambah stamina bernama Tongkat Ali pada pengunjung yang singgah di kedainya. ”Banyak orang yang suka dan mencari herbal Tongkat Ali ini loh,” ujarnya, sambil menunjukkan Kopi Tongkat Ali kepada Bhirawa, saat melihat kedainya.
Yang lebih menarik untuk wisatawan yang berkunjung di Central Market, ketika menyusuri kawasan seni. Baik seni lukis, seni karikatur, hingga seni batik. Sebab para wisatawan selain bisa membeli kreasi seni juga bisa berkesempatan belajar membatik secara langsung. Sebab pihak Kedai Seni juga menyediakan semua kebutuhan membatik, mulai dari kanvas, kuas, lilin hingga pewarna batik.
Di dalam kawasan Central Market juga ada tempat bernama Tourist Information and Interaction Center yang menawarkan kepada para pengunjung, untuk terlibat langsung dalam sebuah karya pembuatan kuliner. Wisatawan yang kebanyakan datang dengan berrombongan pasti ditawari untuk mencoba cara membuat beragam kuliner bernuansa Melayu.
Pengelola Tourist Information and Interaction Center, Erina Loo menjelaskan, program ini lebih diarahkan untuk pembelajaran dan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan, bagi siapa saja yang pernah berkunjung di Central Market ini, khususnya di Interaction Center ini. ”Wisatawan anak – anak dan remaja merasa senang, saat menikmati minuman sejenis wedang ronde yang dibikin dan diracik sendiri, dengan dipandu chef kami,” ujar Erina.
Setelah puas dan capai berbelanja dan menyusuri seluruh lorong di Central Market, pengunjung bakal dimanjakan relaksasi pijat kaki dengan ramuan herbal. Rasa penat selama berkeliling di Malaysia, bakal hilang, setelah kaki direndam air ramuan herbal di Kedai Pak Boh Foot Spa di salah sudut Cetral Market yang semakin melegenda ini.
”Sambil direlaksasi, pengunjung yang mampir di Kedai Pak Boh Foot Spa ini bisa menikmati sajian minuman lokal seperti Kopi Jahe. Dan bila tertarik untuk membeli ramuan herbalnya bisa langsung memilih di rak yang telah tersedia,” kata wanita salah satu terapis Pak Boh Foot Spa yang asli warga Bandung, Jawa Barat, Indonesia.[fen]

Tags: