Cerdas Bersama Taman Bacaan

Cerdas Bersama Taman Bacaan (2)Banyak alasan yang membuat orang merasa perlu membaca, di antaranya untuk mengembangkan ”keterampilan” bertutur dan berbahasa. Lewat kebiasaan membaca, seseorang tak akan pernah merasa sendirian. Ia bisa mengisi waktu luangnya sekaligus mendapat pengetahuan baru yang memperkaya. Kegiatan itu juga dapat menghindarkan seseorang dari stres.
Paul C Burns, Betty D Roe, dan Elinor P Ross dalam Teaching Reading in Today’s Elementary Schools menulis bahwa,” Membaca memang sebuah proses yang . Tidak hanya proses membaca itu yang kompleks tapi setiap aspek yang ada selama proses membaca itu pun bekerja dengan sangat kompleks.”
Ada beberapa aspek yang bekerja saat kita membaca, kata Burns dan kawan-kawan, yaitu sensori, persepsi, sekuensial (tata urutan kerja), pengalaman, berpikir belajar, asosiasi, dan afeksi. Sewaktu anak kecil membaca misalnya, sesungguhnya itu tidak hanya mengasah ketajaman berpikirnya. Pada saat bersamaan perasaannya juga terasah.
Secara keseluruhan dia mengembangkan kemampuan intelektual sekaligus meningkatkan kecakapan dan kecerdasan mental. Melalui membaca pula, kita dapat meningkatkan kemampuannya, khususnya bila dimulai sejak usia dini. Membudayakan membaca merupakan hal yang bermanfaat bagi masa depan, dan berlaku bagi siapa pun. Lebih baik lagi bila para orang tua menanamkan kebiasaan membaca sejak dini kepada anak-anaknya.
Adapun buku adalah jendela ilmu. Dari bukulah kita bisa mengukur potensi sebuah bangsa. Bangsa yang memiliki minat baca buku tinggi pasti lebih mempunyai keunggulan komparatif untuk bisa bersaing dengan bangsa lain. Selain perpustakaan, masyarakat mengenal perpustakaan desa (perpudes), rumah pintar, pondok baca, dan taman bacaan masyarakat (TBM).
Adapun taman bacaan sejatinya bagian dari perpustakaan, dan ada yang dikelola masyarakat. Fasilitas itu dibangun karena rasio yang tidak ideal andai membangun perpustakaan (kecilnya jumlah penduduk di sebuah daerah). Bersama taman bacaan, anak-anak sejak usia dini bisa dibiasakan gemar membaca, minimal diawali melihat gambar/ foto. Bila ia merasa bahwa tempat itu membuatnya nyaman, setelah dewasa ia terbiasa atau gemar membaca.
Membaca bukan lagi perintang waktu melainkan menjadi semacam kebutuhan. Pengelola taman bacaan merasa berhasil menjalankan tugas bila tempat itu selalu dipenuhi pengunjung. Di berbagai kota, masih dijumpai kondisi taman bacaan yang sepi dari pengunjung karena kurangnya informasi dan sosialisasi, yang disebabkan keterbatasan dana dan SDM.
Menambah Informasi
Sebenarnya, walau relatif sebentar, kita bisa membaca, kapan pun dan di mana pun. Misal di rumah sebelum berangkat kerja/ kuliah, menunggu bus di halte, menunggu kereta di stasiun, dan sebagainya. Yang jelas kita bisa memanfaatkan sedikit waktu untuk menambah informasi sekaligus memperoleh pengetahuan.
Cerdas bersama TBM merupakan satu cara agar masyarakat lebih menaruh perhatian dalam kerangka menambah pengetahuan dan meningkatkan kecerdasan. Terlebih visi misi taman bacaan masyarakat tidak berbeda jauh dari perpustakaan pemerintah/ perpustakaan sekolah/ perguruan tinggi.
Karena itu, pemerintah semestinya menjaga supaya harga buku tetap terjangkau. Hal itu supaya pengelola taman bacaan bisa membelinya. Dengan koleksi lengkap maka fasilitas tersebut menjadi lebih menarik bagi calon pengunjung. Pengelola yang cerdas juga tak segan untuk ”berburu” buku.
Ia bisa meminta bantuan dari mana pun ataupun menerima sumbangan buku dari pribadi, komunitas, kedutaan besar, instansi pemerintah/BUMN, atau swasta. Penulis optimistis minat baca warga Jateng bisa digali bila lebih banyak lagi didirikan taman bacaan masyarakat.
Pemerintah (kelurahan/kecamatan/kota/kabupaten, bahkan provinsi) dapat memanfaatkan taman bacaan untuk menyampaikan program atau capaian keberhasilan pembangunan lewat buku yang disumbangkan. Upaya itu sejalan dengan program mencerdaskan kehidupan bangsa sembari mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat.

                                                             ———————— 000 ————————–

Rate this article!
Tags: