Cerdaskan Pemilih Pemula, KPU Goes to School

Komisioner KPU Muhammad Iskak dan Ketua Kartar Imam Syafi’i sedang menjelaskan cara mencoblos yang benar.

Sidoarjo, Bhirawa
Jumlah pemilih pemula di Sidoarjo cukup besar, mereka meliputi para pelajar dan Karang Taruna diperkirakan lebih dari 10 persen. Melihat besarnya pemilih pemula tersebut, akhirnya KPUD Sidoarjo terus melakukan pencerahan, keliling ‘Goes To School’ mensosialisasikan bagaimana jadi pemilih yang baik, serta jangan sampai mempercayai tentang berita-berita hoax.
Komisioner KPUD Sidoarjo Muhammad Iskak saat di SMA Antartika Sidoarjo mengatakan paparan yang diberikan terkait tentang materi-materi dalam menggunakan hak pilihnya. Termasuk juga bagaimana cara penanggulangan berita-berita hoax. Info-info yang tidak benar terkait dengan pemilihan, diharapkan para pemilih muda bisa membuat saringan pribadi.
“Masing-masing pribadi bisa menyaring berita dengan baik terkait masalah Pemilu,” jelas Iskak, kemarin (27/2).
Lanjutnya, sehingga mereka ketika menggunakan hak pilihnya tidak menggunakan informasi yang tidak benar atau berita hoax.
“Dengan tujuan agar menjadi pemilih pemula yang cerdas. Karena jumlah pemilih pemula ini sangat banyak sekali, ada sekitar 10 persen dari jumlah pemilih 1,4 juta orang,” jelasnya.
Ketua Karang Taruna Kabupaten Sidoarjo Imam Syafi’i juga mengatakan kalau pihaknya dalam hal ini hanya membantu KPUD Sidoarjo, bagaimana para pemilih milenial ini yang jumlahnya cukup besar bisa menjadi pemilih yang benar, pemilih pemula yang cerdas.
Termasuk mereka jangan sampai terkontaminasi oleh money politics. Kalangan pemilih pemula ini juga cukup rawan diserang money politics.
“Karena di Sidoarjo ini ada sekitar 648 Caleg, yang dibutuhkan hanya 50 orang. Makanya kami bersama KPUD terus membentengi mereka para pemilih pemula agar menjadi pemilih yang bersih dan cerdas,” kata Imam Syaifi’i.
Sementara itu, Ketua OSIS SMA Antartika Buduran Sidoarjo Dimas Hadi mengaku senang dengan adanya sosialisasi ini, karena dirinya bersama teman-temannya bisa mengetahui bagaimana bisa menjadi pemilih yang baik. Juga mengetahui bagaimana sebenarnya model-model kerta atau gambar yang dicoblos nanti.
“Kami juga mengatahui jika teman-teman mencoblos di lain tempat. Jadi kami bisa lebih paham alur maupunnya, ” jelas Dimas Hadi siswa kelas XI IPA.
Hal yang sama juga diungkapkan Arya kelas XII IPA 6, jadi paparan tadi cukup jelas sekali, kita bisa tahu lebih dalam cara untuk memilih dengan cerdas. Ketika kita pindah dari desa setempat harus memilih di tempat lain tadi juga sudah dijelaskan.
“Nantinya kami harus mengurus Form A5 terlebih dahulu, yang dibatasi hingga tanggal 17 Maret nanti,” jelas Arya yang dibenarkan temannya Dea Anggraini kelas XI IPA 7. [ach]

Tags: