Cerita Agen dan Loper Koran Bhirawa Berangkat Haji

Saroni, Mila (tengah) dan Saniyah. Suami istri loper koran ini akhirnya menunaikan ibadah haji tahun 2018 ini. [ali kusyanto]

Berkat Keuletan dan Kesabaran, Akan Tetap Menjadi Agen dan Loper Koran
kab Sidoarjo, Bhirawa
Jangan remehkan agen dan loper koran. Sebab, jika dilakukan dengan ikhlas, sabar, tekun dan hemat akan menjadi penghantar terbukanya cita-cita. Hal itulah yang dibuktikan Saroni dan Saniyah, pasangan suami istri yang menjadi agen dan loper koran Harian Bhirawa¸yang akhirnya mampu menunaikan ibadah haji. Cita-cita lama yang mereka dambakan.
Warga Dusun Cemengkapuk, Desa Cemengkalang, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo itu mengaku semua biaya ibadah haji itu, ia kumpulkan dengan sabar selama bertahun-tahun sebagai agen dan loper koran bersama sang istri yang setia menemaninya.
“Alhamdulilah, kami akhirnya bisa naik haji. Meski harus sabar bertahun-tahun untuk menabungnya,” kata ayah empat anak tersebut.
Warga Sidoarjo kelahiran Dusun Wates, Kelurahan Magersari, Kecamatan Sidoarjo Kota itu, mengatakan tidak ada biaya dari warisan orang tua, untuk biaya hajinya tersebut. “Warisan dari mana, saya ini berasal dari keluarga sederhana, demikian juga dengan istri saya,” tutur Saroni, yang mengaku mulai menekuni jadi loper koran sejak 1985 silam.
Dari hasil tabungan mereka yang dikumpulkan bertahun-tahun itu, mereka mulai 2010 lalu, mendaftar di KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji ). Dan pada delapan tahun kemudian setelah menunggu, akhirnya bisa berangkat haji.
Keuletan dan kesabaran, meski hanya sebagai agen dan loper koran itu, kata suami istri itu, juga mereka tularkan pada keempat anak-anaknya. Mereka bersyukur anak-anak mereka nurut sama nasehat orang tua.
“Semua anak saya saat masih kecil juga sempat membantu kami jadi loper koran, syukur mereka manut, bila mereka mengeluh tidak punya uang, saya bilang bisa ngloper koran, tidak usah malu karena itu halal, yang penting tidak sampai mencuri,” tutur Saniyah, yang saat itu ikut mendampingi sang suami.
Mereka kembali bersyukur, karena dari empat anak mereka, dua diantaranya sudah mandiri. Anak pertama mereka yang perempuan sudah berkeluarga. Yang kedua, seorang cowok menjadi seorang polisi. Anak ketiga, perempuan, baru saja lulus SMA. Dan anak keempat yang cowok, masih bersekolah.
Setelah pulang haji nanti, mereka mengatakan akan tetap jadi agen dan loper koran. Tidak ada yang akan berbeda. Karena menurut mereka, memang itu pekerjaan mereka. Pekerjaan yang mungkin dianggap sepeleh orang, namun bagi mereka justru membawa barokah.
Suami istri loper koran ini tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 71, yang pada hari Jum at (10/8) akhir pekan kemarin, telah diberangkatkan Bupati Sidoarjo, H Saiful Ilah, dari pendopo Delta Wibawa menuju asrama haji Sukolilo, Surabaya. “Justru dari jadi agen dan loper koran ini, kami bisa menunaikan ibadah haji,” kata mereka berdua dengan terharu.
Tapi buat anak-anak mereka, mereka mempersilahkan untuk mencari kerja yang dianggap lebih baik dari sebagai loper koran. “Kalau belum dapat kerja yang lebih baik, ya gak apa-apa, jadi loper koran dulu, sebab siapa tahu dari jadi loper koran, nanti akan bisa ketemu pekerjaan yang lebih baik,” tutur Saroni, yang juga mengatakan kalau Mila, anaknya yang ketiga itu, sekarang masih ikut jadi loper koran Bhirawa setelah lulus SMA, karena saat ini masih belum dapat kerjaan. [ali kusyanto]

Tags: