Cerita Tio Setiawan Alfadli, Santri PPSS Peraih Juara III Baca Kitab Nasional

Tio Setiawan Alfadli, santri Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo saat menerima penghargaan juara III dalam lomba baca kitab tingkat nasional. [Sawawi]

Bangga Bisa Harumkan Ponpes, Mengalahkan Puluhan Peserta di Indonesia
Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Situbondo kembali meraih penghargaan tingkat nasional baru-baru ini. Kali ini giliran seorang santri asal Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo (PPSS),yang berhasil mengharumkan nama Kota Santri di level nasional. Tio setiawan Alfadli masuk catatan terbaik ketiga dalam katagori lomba baca kitab tingkat nasional tahun 2020.
Pagi itu, Tio Setiawan Alfadli sedang mengikuti salah satu kegiatan keagamaan di ruang Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo. Setelah ditunggu beberapa lama, pria murah senyum itu menemui Bhirawa. Sesaat kemudian To-panggilan akrabnya, menceritakan awal kesuksesan dirinya dalam even lomba baca kitab tingkat nasional.
Sejak masuk di PPSS ini, kata Tio, ia sangat suka kepada kitab yang diajarkan ustadz atau pengurus pondok dan kiai pengasuh, KHR Akhmad Azaim Ibrahimy. “Ya memang sejak awal saya sangat suka membaca kitab,” ujarnya.
Dengan tekun dan rajin selama menimba ilmu di pondok terbesar di Kota Santri Situbondo itu, Tio perlahan semakin menguasai semua jenis kitab. Tak berselang lama, Tio memulai ikut even lomba membaca kitab mulai tingkat lokal, provinsi hingga mampu mewakili ke tingkat nasional. Dengan penguasaan ilmu yang dimiliki, Tio terus berhasil memasuki tingkat nasional. “Dengan dibekali ketekunan dan doa inilah, akhirnya saya berhasil tembus ke tingkat nasional,” ucap Tio.
Tio pun sangat bersyukur karena kini ia sudah berhasil ikut mengharumkan nama Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo di kancah nasional. Lelaki asli kelahiran Desa Wringin Anom, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo ini berhasil meraih juara tiga pada lomba baca kitab antar pesantren se-Indonesia berkat usaha dan kedisplinan yang ia jalani.
Capaian ini, lanjut Tio, akan terus dijadikan pemicu untuk meraih prestasi pada lomba atau event serupa dimasa mendatang. “Keberhasilan ini saya jadikan pelecut untuk kembali merebut prestasi di tingkat yang lebih tinggi,” kupas Tio.
Seraya menunjukan tropi penghargaan, wajah Tio Setiawan Alfadli, terus mengembang dan semringah saat ditemui kemarin. Kata Tio, ia menerima tropi dari panita lomba baca kitab yang dihelat di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid Probolinggo.
Santri Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo ini mengaku bangga bisa menjadi juara tiga lomba baca kitab antar pesantren se-Indonesia karena bisa memberikan semangat kepada santri se-angkatannya. “Ini bisa juga menjadi semangat bagi teman teman santri yang lain,” kupas Tio.
Selain mendapat piala, putera pasangan Imam dan Latofah ini mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp1,2 juta. Menurut Tio, uang tersebut akan ia gunakan untuk membeli sejumlah buku dan kitab, agar referensi yang dimiliki terus bertambah lengkap.
Bagi Tio, kecintaannya kepada kitab, sudah menjadi bagian hidup sebagai santri di Kabupaten Situbondo. “Karena buku dan kitab bagi saya sangatlah penting. Selain dapat mendukung kemampuan saya dalam membaca kitab juga dapat meningkatkan penguasaan ilmu yang lain,” urainya.
Tio kembali menegaskan, jika dana penghargaan ada kelebihan, ia berencana akan dimasukkan dalam tabungan. Sebab, ucap Tio, dengan rajin menabung, ia akan memiliki pondasi untuk memenuhi keperluan primer yang lain. Lebih lanjut Tio menerangkan, dirinya tidak menyangka bisa meraih juara tiga lomba baca kitab mengingat kegiatan tersebut merupakan event nasional. “Karena pesertanya sangat banyak. Dan terakhir pesertanya hanya tersisa 80 orang,” ungkapnya.
Di mata Tio, peserta lomba baca kitab yang berasal dari berbagai daerah di Tanah Air itu merupakan orang-orang pilihan. Bahkan, ucapnya, puluhan peserta itu banyak yang berasal dari pesantren-pesantren terkemuka di Indoneisa.
Diantaranya, sebut Tio, Ponpes Annur 2 Bululawang Malang; Ponpes Bata-bata, Pamekasan Madura dan Ponpes Nurul Qornain Jember. “Masih banyak pesantren terkenal yang mewakilkan santri santrinya ikut terlibat dalam lomba yang rutin diadakan setahun sekali tersebut,” ucap Tio.
Namun, berkat semangat dan rasa optimis yang tinggi, Tio akhirnya bisa meraih juara III nasional. Meskipun bukan di urutan pertama, menurut Tio, raihan itu sudah sangat membanggakan karena baru pertama kali berhasil ia meraihnya. “Kebetulan kitab yang dilombakan adalah Fathul Qorib. Saya sangat suka kitab itu. Alhamdulillah saya diberi kelancaran saat membaca hingga tuntas,”terang Tio.
Meski begitu, Tio kini tidak lantas berpuas diri dan terus akan mengasah kemampuan yang dimilik sehingga bisa kembali meraih penghargaan dimasa mendatang. Bagi Tio, satu penghargaan yang sudah ia raih masih belum memuaskan keinginan meraih penghargaan penghargaan lain dibidang membaca kitab. “Saya belum cukup sampai disini. Saya berharap, lomba-lomba berikutnya bisa menduduki juara pertama. Yang jelas saya optimis akan kembali berhasil meraih juara lagi,” pungkas Tio.
Izzul Muttaqin, mantan kolega Tio selama menimba ilmu di pondok pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo mengakui kehandalan membaca kitab yang dikuasai Tio. Sejak pagi, kata Izzul, teman akrabnya itu selalu rajin mempelajari aneka kitab yang diajarkan di dalam pondok yang didirikan oleh pahlawan nasional KHR As’ad Syamsul Arifin. “Setahu saya dia (Tio) memang rajin sekali membaca kitab. Tak heran kalau saat ini berhasil meraih juara nasional,” pungkasnya. [Sawawi]

Tags: