Cermati Tren Pendaftar SNMPTN Tahun Lalu

Foto: ilustrasi SNMPTN

Surabaya, Bhirawa
Para siswa kelas XII SMA/SMK bakal segera bertemu dengan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Berbagai aturan main sudah harus dipahami calon pendaftar, tak terkecuali strategi untuk menentukan pilihan yang tepat.
Tak banyak perubahan mengenai kuota, tahun ini PTN tetap diwajibkan memenuhi minimal 30 persen untuk jalur ini. Karena itu, persaingan yang kompetitif dalam SNMPTN 2017 dapat menjadi ancang-ancang calon mahasiswa.
Panitia SNMPTN Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Siti Machmudah mengungkapkan, untuk bisa lolos SNMPTN, siswa harus mencari tahu informasi mengenai daya tampung jurusan,departemen atau prodi yang diinginkan.
“Kiat lolos SNMPTN harus diperhatikan daya tampung dan pendaftar atau peminatnya tahun lalu. Semakin banyak daya tampungnya dan sedikit pendaftarnya, maka peluang diterima lebih besar,” jelasnya.
Ia menjelaskan, di ITS ada lima departemen yang menjadi favorit tahun lalu. Yaitu Teknik Informatika yang peminatnya mencapai 1.867 dengan keketatan 3,4 persen. Tahun ini departemen tersebut membuka daya tampung sebesar 54 mahasiswa baru.
Kemudian ada Teknik Elektro yang peminatnya tahun 2017 mencapai 1.226 dengan keketatan 3,9 persen dan daya tampung tahun ini 72 mahasiswa baru. Urutan ketiga teknik Mesin yang peminatnya tahun 2017 mencapai 1.309 dengan keketatan 5,2 persen dan daya tampung tahun ini 60 mahasiswa baru. Keempat, ada Sistem Informasi yang peminatnya tahun 2017 mencapai 1.083 dengan keketatan 4,2 persen dan daya tampung tahun ini 45 mahasiswa baru.
Dan peringkat ke lima Teknik Industri Teknik Elektro yang peminatnya tahun 2017 mencapai 981 dengan keketatan 6,1 persen dan daya tampung tahun ini 70 mahasiswa baru.”Untuk tingkat keketatan, semakin kecil prosentasenya, maka semakin ketat atau persaingannya semakin tinggi,”ujarnya.
Ia mengungkapkan data terbaru daya tampung ini sudah bisa diakses di smits.its.ac.id. Tingkat keketatan yang dibuat di website tersebut menurutnya berdasarkan situasi tahun 2017, sedangjan tahun ini daya tampung beberapa departemen telah berubah.
Siswa harus memperhatikan akreditasi sekolahnya yang mempengaruhi kuota siswa yang bisa mendaftar. Untuk itu, Panitia SNMPTN 2018 memberi jatah sekolah berakreditasi A sebanyak 50 persen siswa terbaik di sekolahnya. Akreditasi B sebanyak 30 persen siswa terbaik, dan akreditasi C sebanyak 10 persen siswa terbaik. Artinya, meski nilainya tidak terlalu tinggi, peluang lolos SNMPTN semakin besar jika sekolahmu punya akreditasi yang baik. Setelah mengetahui akreditasi sekolah, baru tentukan PTN mana yang peluang diterimanya tinggi,”lanjutnya.
Ia menegaskan, saat ini ITS hanya menyediakan prodi Saintek (Sains dan Teknologi) sehingga menampung siswa dari prodi SMA dan beberapa jurusan SMK. Selain pemilihan prodi, Machmudah juga menekankan agar dalam satu sekolah tidak memilih jurusan atau konsentrasi yang sama dalam satu PTN. Selain itu, pihak ITS juga mempertimbangkan jejak alumni sekolah pendaftar. Sebab, pendaftar ditentukan jumlahnya dari akreditasi sekolah dan prestasi rapor. Maka pihak ITS sangat teliti dengan rekam jejak alumni sekolah pendaftar.
“Kalau diterima baik pilihan 1 atau 2 tetapi tidak daftar ulang, alumni sekolahnya tahun ini akan kami kenakan pengurangan kuota tahun ini. Totalnya sekitar 20 sekolah yang kami kurangi kuotanya tahun ini,”pungkasnya.
Sementara itu Unair juga merilis lima prodi favorit di kampusnya melalui jalur SNMPTN. Humas SNMPTN Unair, Suko Widodo mengungkapkan 5 prodi kelompok Saintek yang banyak diminati tahun lalu yaitu Ilmu Gizi dengan keketatan 1:38, disusul prodi Tekno Biomedik keketatannya mencapai 1:34. Kemudian Ilmu Teknologi Lingkungan 1:28, Sistem Informasi 1:28 dan Statistika 1:27.
Sementara itu, untuk kelompok Soshum paling tinggi pendaftar pada prodi Ilmu Komunikasi dengan keketatan 1:28. Disusul Hubungan Internasional dengan keketatan 1:26. Di urutan ketiga prodi Ilmu Administrasi dengan keketatan 1:25, keempat dan kelima prodi Psikologi dan prodi Manajemen yang masing-masing memiliki keketatan 1:22.
“Keketatan ini bisa menjadi salah satu acuan untuk mempertimbangkan secara matang-matang dalam menentukan prodi pilihan,” paparnya.
Dengan mengetahui angka keketatan itu, calon mahasiswa dapat melihat berapa besaran peluang diterima dalam prodi pilihan tersebut. Berbeda dengan jumlah peminat, keketatan pada prodi dihitung dari besarnya kuota dan jumlah peminat yang ada. Jadi, prodi dengan peminat tertinggi belum tentu memiliki angka keketatan yang tinggi pula.
“Misalnya, prodi ilmu gizi yang berada pada urutan keempat jumlah peminat terbanyak. Namun, pada urutan angka keketatan, ilmu gizi berada pada urutan yang pertama, yakni 1:38,” ungkapnya.
Itu berarti,tambahnya, untuk bisa menjadi mahasiswa ilmu gizi, seorang calon mahasiswa harus bersaing dengan 38 peserta lainnya. [tam]

Tingkat Keketatan SNMPTN 2017
Unair
Kelompok Saintek
1. Ilmu Gizi 1:38
2. Tekno Biomedik 1:34
3. Ilmu Teknologi Lingkungan 1:28
4. Sistem Informasi 1:28
5. Statistika 1:27
Kelompok Soshum
1. Ilmu Komunikasi 1:28
2. Hubungan Internasional 1:26
3. ILmu Administrasi 1:25
4. Psikologi 1:22
5. Manajemen 1:22

ITS
Peminat Terbanyak di SNMPTN
1. Teknik Informatika 3,4 %
2. Teknik Elektro 3,9 %
3. Teknik Mesin 5,2 %
4. Sistem Informasi 4,2 %
5. Teknik Industri 6,1 %

Tags: