Cetak Kader Unggul, PC PMII Kabupaten Bondowoso Gelar Sekolah Agribisnis

Suasana saat para kader PMII Bondowoso mengikuti Sekolah Agribisnis di Aula Graha Penggerakan PMII setempat. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Guna mencetak kader yang unggul dalam bidang agribisnis, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Bondowoso menyelenggarakan pelatihan Agribisnis dalam ‘Tehnik Pembuatan Jamu Bumi’ di Graha Pergerakan PMII Bondowoso, Jl. Poncogati, Kecamatan Curahdami, Sabtu, (23/1).

Untuk lebih memantapkan kader agar benar-benar unggul dalam bidang agribisnis, PMII Bondowoso menghadirkan langsung Dewan Pakar HKTI CEO PT Bengkel Bumi Mandiri Bogor Jawa Barat, Ahmad Syawaludin. Yang bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut.

Ketua PC PMII Bondowoso, Saiful Khoir, A.Ma, mengatakan untuk melatih mahasiswa, khususnya kader PMII dan pula masyarakat secara umum. Kegiatan semacam ini kata dia, menjadi penting untuk lakukan, dimana tujuannya adalah sebagai salah satu benteng ketahanan pangan di Indonesia.

“Untuk mencintai bidang agribisnis sebagai salah satu benteng ketahanan pangan di Indonesia. Sengaja kami mengundang mereka. Untuk bagaimana kemudian dapat mencintai dan berkontribusi dalam pengembangan agribisnis,” kata Khoir pada awak media.

Menurut Khoir, untuk saat ini para pemuda banyak yang cenderung risih dalam menyentuh agribisnis, khususnya yang bersinggungan dengan lahan, sawah, peternakan ataupun kandang.

“Dati kegiatan ini diharapkan nantinya semua peserta dapat mempraktekkan ilmu yang didapat di masyarakat secara luas dan dapat dirasakan manfaatnya,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni (IKA) PMII Bondowoso H. Asnawi Sabil, M.Si, menyampaikan apresiasi pada PC PMII Bondowoso yang telah menggelar kegiatan sekolah agribisnis tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, sekalipun PC PMII Bondowoso belum dilantik mereka sudah berani melaksanakan kegiatan semewah ini,” ungkapnya.

Menurutnya, karena bidang agribisnis ini pula menjadi tantangan bersama kedepan, yakni untuk terus melakukan dan menciptakan ketahanan pangan yang baik di Indonesia.

“Tantangan kita kedepan itu adalah, bahwa ketersediaan pangan itu menjadi suatu yang sangat mutlak. Karena bagaimanapun hari ini ketika kita berbicara soal pangan, mau tidak mau kita harus memutar otak,” urainya.

Karena kata Sabil, kedepan ini semakin bertambahnya umat manusia dan bangunan yang didirikan. Yang secara otomatis lahan semakin sempit, sedangkan kebutuhan pangan pun semakin banyak.

“Yang mau makan semakin banyak, maka secara otomatis ketersediaan pangan juga wajib harus bertambah. Dari kegitan ini, diharapkan akan menjadi jawaban terhadap persoalan kelangkaan pupuk yang terjadi di Bondowoso ini,” pungkasnya.

Dalam kegiatan sekolah agribisnis tersebut, PCMI Bondowoso melibatkan 56 peserta yang tersebar dari beberapa lembaga yakni diantaranya Fakultas Pertanian Unej Kampus Bondowoso, Fakultas Pertanian Universitas Bondowoso, Poltek Kampus Bondowoso.

Serta pula Pengurus Komisariat PMII STITTA, PMII At-Taqwa, PMII Unibo, PMII Wahid Hasyim, PMII Darul Falah, PMII Unej Kampus Bondowoso, Kelompok Tani dan SMK Manbaul Ulum. [san]

Tags: