Champions All England

foto ilustrasi

Liga Champions Eropa tahun ini akan segera berpuncak di lapangan Estadio do Drago, Porto, Portugal, Minggu (30 Mei) dini hari besok. Walau akan terjadi derby Inggris, tetapi laga final Liga Champions selalu menjadi tayangan paling banyak ditonton di seluruh dunia. Walau dalam masa pandemi, duel Manchester City melawan Chelsea, bukan pertandingan asal-asalan. Laga puncak sepakbola Eropa akan dipimpin wasit Mateu Lahoz, yang dikenal memiliki “mata dewa,” ditakuti pemain, dan pelatih.

Musim (2020-21) ini menjadi gelaran ke-65 Liga Champions, sejak diselenggarakan perama pada tahun 1955. Digagas oleh wartawan olahraga asal Perancis, Gabriel Hanot, dan Jacques Ferran. Real Madrid (asal Spanyol) menjadi klub yang paling banyak mengoleksi tropi (13 kali juara), diantara 22 klub dari 10 negara. Tetapi Inggris menjadi negara yang paling banyak mengirim klub ke ajang Champions Eropa, sekaligus paling banyak meraih juara.

Inggris memiliki klub tertua, sekaligus terkaya di dunia. Nama-nama klub Manchester United, Liverpool, Chelsea, dan Arsenal, memiliki fans di seluruh dunia. Keempat klub menempati peringkat 4 sampai 8 terkaya di dunia. Sejak 5 tahun terakhir ditambah kehadiran Manchester City (di urutan ke-6). Sejak dibeli Syeh Mansour bin Zayed Al-Nahyan (kerabat kerajaan Uni Emirat Arab), Man City mulai menorehkan prestasi gemilang. Saat ini menjuarai Premier League, sekaligus podium tertinggi piala Liga Inggris.

Kini markas Etihad stadium memajang 28 koleksi piala dari berbagai ajang. Tetapi Manchester City belum pernah mengangkat tropi Liga Champions. Karena baru pertama kali bisa menembus Liga Champions UEFA. Beberapa klub se-negara (Inggris) yang pernah meraih tropi Liga Champions, antara lain, Liverpool (6 kali), Manchester United (3 kali), dan Chelsea (1 kali). Prestasi Man City tak lepas dari kecerdasan manajer tim, Pep Guardiola.

Prestasi pertama Pep Guardiola sebagai pemain, turut membawa timnas sepakbola Spanyol menjadi juara Olympiade (tahun 1992) di Barcelona. Sebagai pelatih, Pep, sukses membawa klub Barcelona FC menjadi juara Liga Champions, dua kali. Musim 2008-2009, dan 2010-2011, dengan lawan yang sama, Manchester United. Namun Pep, gagal pada ajang semi final Liga Champions musim 2011-2012, Barcelona dikalahkan Chelsea. Sekaligus mengakhiri prestasi Pep pada laga final. Selalu terhenti pada semi final.

Klub asal London (Chelsea) ini pula yang akan dihadapi Pep pada puncak laga Champions UEFA, Minggu besok. Sejak babak 16 besar Man City tidak pernah. Hanya sekali kalah, dan 11 kali memetik poin 3. Yang dikalahkan pada semi final, adalah Paris Saint-Germain (PSG), juara liga Perancis. Tetapi diperlukan strategi yang berbeda menghadapi Chelsea yang dibawahkan pelatih baru, Thomas Tuchel.

Sebelum berlabuh di Stamford Bridge (markas Chelsea) Tuchel pernah melatih Paris Saint-Germain (PSG). Sukses membawa PSG meraih juara Piala Perancis, dan gelar Piala Liga musim 2018-2019. Serta mengantar PSG ke laga puncak Champions tahun (2019-2020). Tetapi hanya memperoleh runner-up (dikalahkan Bayern Munich). Musim ini, Tuchel, hadir lagi, menantang Pep.

Puncak Liga Champions bagai All England. Derby se-negara telah delapan kali terjadi. Musim 2007-2008 juga terjadi All England, Manchester United vs Chelsea. Tetapi rating siar masih sangat tinggi. Musim ini rating semakin mahal, karena digelar tanpa penonton di lapangan. Estadio do Drago, Porto, Portugal, akan sepi. Begitu pula jalan-jalan kota London, dan Manchester, akan sepi. Warga Inggris akan diam di rumah menonton puncak Liga Champions All England.

——— 000 ———

Rate this article!
Champions All England,5 / 5 ( 1votes )
Tags: