Chef Achmad Chotib Daulay menjelaskan nasi santri pada salah seorang tamu hotel.
Surabaya, Bhirawa
Sebagai salah satu hotel yang berani bercokol di Surabaya maka harus berani pula bersaing dengan puluhan hotel lainnya, sudah seharusnya hotel Pesonna Surabaya punya sesuatu yang beda dan harus bisa diandalkan, terutama menyangkut kuliner. R.Achmad Chotib Daulay Corporate Chef hotel Pesonna Surabaya tidak menafikan hal tersebut karena memang pada kenyataannya demikian.
Ditemui di sela sela kesibukannya Chef alumnus sekolah perhotelan Mapindo Bali ini menjelaskan bahwa untuk hotel Pesonna yang letaknya dekat pelabuhan dan wisata religi Sunan Ampel ini, ia mengaku ada dua andalan kuliner dari hotel Pesonna yakni nasi Ponyo dan nasi Santri. Khususnya nasi santri yang memang bahan bahannya banyak diambil dari kebiasaan para santri untuk ngeliwet makanannya setiap hari, juga ada bahan bumbu khas dari kuliner tersebut seperti pemakaian minyak peda.
Kebiasaan santri saat ngeliwet menggunakan sayur seenaknya dan sekenanya seperti apa yang ada di halaman pesantren atau kebun yang ada di dekat pesantren seperti nangka muda, jantung pisang. Hal yang terlihat menarik dan unik adalah Nasi Ponyo nasinya digulung dengan dibungkus daun pisang, jadi kalau pada umumnya nasi bakar dibungkus secara biasa dengan daun pisang, tapi nasi Ponyo nasinya digulung dengan daun pisang sedangkan lauknya daging ayam atau daging sapi ditambah dengan sayur asam segar, sehingga membuat penasaran dan ingin mencoba melahapnya.
Untuk lauknya sendiri bagi nasi santri bisa memakai daging sapi, tapi kalau di pesantren menurut Chotib kebiasaan para santri menggunakan udang rebon sehingga terasa nikmat jadi tergantung pada selera masing masing makanya kalau di Pesonna hotel terserah pada tamu. Apakah mereka kepingin udang atau daging sapi karena untuk membuat nasi santri ini tidak terlalu lama. Apalagi bahan bahan yang diperlukan sudah sangat tersedia, jadi tinggal pakai saja. [ma]
