Chikibul dan Kewaspadaan Pangan

Oleh : Oryz Setiawan
Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat (Public Health) Unair Surabaya

Baru-baru ini masyarakat digemparkan dengan tren makanan baru Chikibul (Chiki Ngebul) menjadi fenomena di awal tahun 2023. Chikibul (Smoke Snack atau Dragon Breath) merupakan pangan olahan siap saji golongan pangan ekstrudat (makanan jenis berongga dan renyah) yang dituangkan atau dicelup nitrogen cair atau Liquid Nitrogen (LN2) untuk mendinginkan pangan tersebut secara cepat serta menghasilkan efek dingin dan berasap. Tingkat keingintahuan masyarakat yang tinggi menyebabkan makanan ini menjadi laris manis di pasaran terutama di kalangan anak-anak. Sejak kasus pertama ditemukan pada Juni 2022 hingga saat ini setidaknya terdapat 25 anak dilaporkan mengalami keracunan pangan akibat konsumsi chiki ngebul tersebut. Secara ilmiah nitrogen cair pada dasarnya memang bukan diperuntukkan sebagai bahan pangan. Namun, dalam peraturan kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) nitrogen cair ini diperbolehkan sebagai zat penolong.

Kegunaan zat nitrogen cair dapat digunakan sebagai pendingin karena dapat mengurangi proses pembusukan makanan dan minuman namun tetap mempertahankan kualitas dan rasa yang optimal. Hal ini karena nitrogen cair memiliki suhu yang sangat rendah sehingga dapat menghambat proses oksidasi ataupun pembentukan panas selama pengolahan, pengemasan dan pengiriman. Oleh karena itu, penggunaan nitrogen cair sebagai pendingin dapat memperpanjang waktu simpan untuk berbagai jenis pangan seperti daging, susu, buah dan sayur, kondimen, saus dan makanan pencuci mulut. Nitrogen cair juga dapat digunakan saat pengolahan pangan untuk menambah tekanan pada minuman botol dan kaleng sehingga kemasan menjadi lebih kuat dan kaku, penggunaan pada proses pembekuan untuk menggiling daging dan rempah, serta mempercepat pendinginan selama pelapisan produk untuk mencegah pencampuran bagian penyusunnya.

Risiko pada konsumen terkait potensi bahaya fisik nitrogen cair ketika dikonsumsi (frostbite) dan bahaya timbulnya gas dengan tekanan tinggi ketika nitrogen cair tertelan, bahkan dapat mengalami luka bakar 30 persen saat hendak menyantap jajanan “ice smoke” yang juga disiram dengan nitrogen cair untuk menimbulkan efek berasap. Bahaya lainnya adalah menyebabkan radang dingin dan luka bakar, terutama pada beberapa jaringan lunak seperti kulit. Secara psikologis, pada umumnya anak-anak tidak tahu dan tidak mengerti mana yang baik dan mana yang berbahaya bagi kesehatan. Anak-anak umumnya tertarik pada warna, bentuk, atau keunikan makanan. Di sisi lain, makanan ringan yang ditambah dengan Nitrogen cair untuk mempercantik penampilan. Rasa ingin tahu, unik, menantang dan keinginan untuk mencoba serta menimbulkan efek penasaran adalah sederet faktor pemicu tingginya konsumsi chikibul. Selain itu terdapat efek sensasi ketika makanan menggunakan nitrogen cair. Pendek kata nitrogen bagi tubuh hanya menambah keindahan dalam sebuah hidangan dan tidak bermanfaat bagi tubuh manusia.

Perkuat Pengawasan dan Edukasi
Nitrogen cair aman digunakan sebagai bahan penolong pada pangan olahan apabila memenuhi prinsip penggunaannya dan nitrogen cair yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dalam Kodeks Makanan Indonesia (KMI). Namun demikian,

penggunaan nitrogen cair memerlukan penanganan khusus karena memiliki risiko saat penanganan maupun setelah disajikan ke konsumen, karena memiliki suhu sangat rendah. Untuk saat ini tidak direkomendasikan menggunakan nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang dijual. Penjual tidak memakai alat pelindung diri, kemudian untuk diberikan ke jajanan yang dikonsumsi langsung itu sebenarnya sudah jelas bahayanya. Jika anak-anak ingin mengonsumsi cikibul harus diawasi oleh orang dewasa. Sebelum mengonsumsi pangan tersebut,harus menunggu nitrogen cair menguap sepenuhnya, yaitu sampai tidak ada lagi sisa nitrogen cair. Konsumen harus meniup dan mengunyah makanan ringan yang dilapisi nitrogen cair agar menguap sepenuhnya sebelum dikonsumsi.

Meski demikian, pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan kepada pelaku usaha yang menggunakan nitrogen cair maupun masyarakat akan bahaya penambahan dan konsumsi nitrogen cair pada makanan siap saji. Pengawasan dan pembinaan dilakukan dengan mewajibkan restoran yang menggunakan nitrogen cair pada produk pangan saji untuk memberikan informasi cara konsumsi yang aman pada konsumen. Di pihak lain pemerintah menyiapkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan agar melaporkan setiap kejadian keracunan pangan yang disebabkan oleh nitrogen cair melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). Keterjaminan keamanan pangan bagi masyarakat memerlukan sebuah sistem pengawasan yang efektif dan efisien. Sistem kewaspadaan keamanan pangan ini melibatkan berbagai disiplin dan ketersediaan peraturan tentang pangan akan menjadi landasan program pengawasan pangan yang beredar di masyarakat sebab pangan kini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan kehidupan sekarang termasuk gaya hidup masyarakat jaman now.

———– *** ———–

Rate this article!
Tags: